Respons Sri Mulyani soal 39 Temuan BPK dalam Laporan Keuangan Kemenkeu
"Seluruh rekomendasi dari BPK telah kami tindaklanjuti dengan action plan, dan dalam proses penyelesaiannya terus kami update kepada BPK," ungkap Sri Mulyani.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mendapatkan 39 temuan dan memberikan 130 rekomendasi dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Bagian Anggaran 015 (LK BA 015) milik Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati langsung mengambil tindakan atas temuan tersebut.
Total 39 temuan tersebut terdiri dari 22 temuan dan 65 rekomendasi terkait pendapatan, sert 4 temuan dan 13 rekomendasi terkait belanja negara. Selain itu juga 10 temuan dan 44 rekomendasi terkait aset, dan 3 temuan dan 8 rekomendasi terkait kewajiban.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Kapan Mutiara Baswedan menyelesaikan pendidikannya? Tahun 2020 lalu, Mutiara pun akhirnya lulus dan diwisuda. Meskipun saat itu wisuda dilakukan secara daring, hal ini tak membuat kebahagiaan keluarga ini berkurang. Dalam potret ini, Anies pun tampak bangga dan mencium pipi putrinya yang akhirnya menyelesaikan pendidikannya.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
"Seluruh rekomendasi dari BPK telah kami tindaklanjuti dengan action plan, dan dalam proses penyelesaiannya terus kami update kepada BPK," ungkap Sri Mulyani dalam Raker dengan Komisi XI pada Kamis (2/9).
Kemudian juga ada temuan outstanding dari Tahun Anggaran (TA) 2014 hingga 2019 sebanyak 432 temuan, dan 898 rekomendasi. Telah diselesaikan 348 temuan dan 806 rekomendasi atau 89,76 persen rekomendasi.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa temuan LHP BPK ini secara keseluruhan tidak memengaruhi kewajaran laporan keuangan Kemenkeu BA 015 TA 2020. Sehingga BPK tetap memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan Kemenkeu BA 015 TA 2020. Opini WTP TA 2020 merupakan yang kesepuluh kalinya secara berturut-turut.
"Terhadap rekomendasi BPK, Kemenkeu berkomitmen untuk menindaklanjuti rekomendasi BPK dimaksud dengan menyusun rencana aksi dan laporan monitoring tindak lanjut secara berkala atau triwulan," ungkapnya.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Sri Mulyani Minta Anggaran Rp44,01 Triliun di 2022, Ini Kegunaannya
Sri Mulyani: Realisasi Anggaran Kemenkeu Capai Rp19,9 Triliun Hingga Akhir Agustus
Menteri Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kolaborasi Dunia Tangani Pandemi
Menteri Sri Mulyani Sebut Kerugian Ekonomi Dunia Imbas Covid-19 Capai USD 2,5 Triliun
Sri Mulyani Minta LPEI Gencarkan Pembiayaan Ekspor Demi Pemulihan Ekonomi
Sri Mulyani Akui Penyerapan Anggaran PEN Masih Rendah
Strategi Sri Mulyani Tekan Defisit Anggaran di 2021 dan 2022