Restrukturisasi Kredit Bank Himbara untuk UMKM Capai Rp470 Triliun
Pemerintah terus berkomitmen memberikan bantuan terhadap para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal Ini dilakukan sebagai bentuk upaya membangkitkan sektor UMKM, serta mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.
Pemerintah terus berkomitmen memberikan bantuan terhadap para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal Ini dilakukan sebagai bentuk upaya membangkitkan sektor UMKM, serta mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mencatat, hingga saat ini Bank Himbara telah melakukan restrukturisasi kepada UMKM dan Koperasi hingga mencapai Rp470 triliun. Ini dilakukan untuk mendukung pemulihan kedua sektor tersebut.
-
Bagaimana cara BRI menurunkan kredit yang direstrukturisasi? Alhamdulillah saat ini sudah jauh berkurang. Posisi Juni 2023 tinggal sekitar Rp83,2 triliun atau sekitar 7,64% dari total kredit BRI. Jadi setiap bulan kami turun antara Rp3 triliun sampai Rp5 triliun. Mudah-mudahan sisanya ini bisa kami kelola hingga akhir tahun ini terus menurun. Kami harapkan porsi tersebut dapat terus turun hingga rasio Loan at Risk (LAR) BRI bisa kembali dari 15,1% di Juni ini ke single digit. Mungkin akan kami dapat di akhir tahun depan atau tahun 2025," ujarnya penuh optimisme
-
Kapan puncak kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi? Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menjelaskan secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio kredit, yang puncaknya terjadi sekitar September 2020 dengan nilai lebih dari Rp250 triliun.
-
Kenapa Kementerian BUMN melakukan restrukturisasi? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
-
Bagaimana BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Dengan demikian, dukungan dengan memberikan pendanaan kepada UMKM akan mendorong roda perekonomian Indonesia. Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun.
-
Mengapa BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? Terkait dengan kebijakan tersebut, BRI menyambut baik dan mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Bahkan sejak 2021, Perseroan telah mengusulkan kepada regulator untuk me-review soal ketentuan terkait hapus buku kredit dan tagih piutang (write-off) bagi UMKM.
-
Apa yang menjadi alasan BRI mendukung rencana pemerintah untuk menghapus kredit macet UMKM? “Maka butuh policy seperti rencana pemerintah tersebut, sehingga akan menambah daya jelajah dan konsumsi kredit UMKM di masa yang akan datang. Kami telah lama memperjuangkan hal ini jadi kami menyambut baik rencana tersebut,” ujar Sunarso.
"Sekarang sampai hari ini sudah lakukan Rp470 triliun. Angka luar biasa besar, dan terus konsolidasi dengan kemarin luncurkan usaha mikro sinergikan," katanya dalam acara MilenialHub 2021, secara virtual, Sabtu (17/4).
Menteri Erick menambahkan, dukungan terhadap UMKM menjadi concern dari pemerintah agar perputaran ekonomi tetap jalan meskipun sedikit melambat.
Di sisi lain, dukungan juga diberikan pemerintah melalui pemberian diskon listrik, bantuan kouta pulsa, bantuan subsidi upah yang diberikan pada akhir 2020, semuanya menjadi bagian agar bisa bertahan di tengah kondisi pandemi Covid-19.
"Tapi tentu kita jangan terjebak terus dalam istilah istilah yang tidak bangun optimisme," jelasnya.
OJK Catat Restrukturisasi Kredit di 2021 Mulai Melandai
Memasuki 2021, permintaan restrukturisasi kredit tercatat mulai melandai. Tercermin dari total restrukturisasi kredit perbankan hingga 8 Maret 2021 menjadi Rp 999,7 triliun yang diberikan kepada 7,97 juta debitur.
"Saat ini perkembangan restrukturisasi semakin melandai. Total restrukturisasi perbankan sampai 8 Maret 2021 sebesar Rp 999,7 triliun dengan jumlah debitur 7,97 juta," Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso di Jakarta, Rabu (24/3).
Lebih rinci dia menjelaskan restrukturisasi yang diberikan kepada UMKM turun menjadi Rp 392,2 triliun untuk 6,17 juta debitur. Sedangkan restrukturisasi kredit untuk non UMKM sebesar Rp 607,5 triliun yang diberikan kepada 1,8 juta debitur.
Sementara itu, restrukturisasi kredit dari perusahaan pembiayaan hingga 15 Maret 2021 mencapai 193,5 triliun untuk 5,06 juta kontrak.
(mdk/bim)