Rumah Produksi Bersama Jadi Solusi Sulitnya Bahan Baku dan Teknologi UMKM
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, factory sharing atau rumah produksi bersama yang digagas oleh Koperasi Asmindo Nasional (kopasnas) merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan pengolahan bahan baku furniture dan kerajinan.
Pemerintah Jokowi terus mencari solusi dalam mengatasi permasalahan UKM furniture kayu, khususnya terkait masalah kualitas bahan baku serta sentuhan teknologi agar produk yang dihasilkan memiliki daya saing.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, factory sharing atau rumah produksi bersama yang digagas oleh Koperasi Asmindo Nasional (kopasnas) merupakan salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan pengolahan bahan baku furniture dan kerajinan.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Bagaimana MKMK dibentuk? Ketiga orang ini dipilih secara aklamasi oleh seluruh hakim konstitusi.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Dimana pertemuan antara Sido Muncul dan Kemenkop UKM berlangsung? Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengunjungi pabrik PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul, TBK di Bergas, Kabupaten Semarang pada Selasa (8/8/2023).
-
Apa yang dimaksud dengan UMKM? Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang turut mendukung perekonomian suatu negara.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
"Kita ingin mencari solusi produksi furniture dari UKM yang punya masalah dari kualitas, terutama bahan baku kayu. Rumah produksi bersama ini sangat bagus," kata MenkopUKM Teten Masduki saat meninjau rencana pembangunan rumah produksi bersama di Jombangrejo, Mandong, Trucuk, Klaten, Minggu (6/12).
Menurut Teten, rumah produksi bersama tersebut, anggotanya adalah koperasi-koperasi penerima manfaat dari UKM-UKM pengrajin furniture agar akses pasar (market) terbuka. "Konsepnya sudah bagus. Ini anggota koperasi penerima manfaat dari ukm-ukm pengrajin furniture yang memang harus dibantu masuk market," ujarnya.
Apalagi katanya, kini market dalam negeri sudah menanti, di mana 40 persen belanja negara untuk membeli produk UMKM.
Dia kini terus melakukan lobi dengan Kementerian BUMN agar pengadaan barang di bawah Rp14 miliar diperuntukkan bagi UMKM. Untuk itu UMKM dituntut meningkatkan kualitas produksinya. "Saya masih terus lobi menteri BUMN, pengadaan Rp14 miliar ke bawah untuk UMKM. Sekarang yang paling penting dari sisi produksi yang berkualitas," kata Teten.
Selain itu, diperlukan sentuhan teknologi modern agar UMKM dapat bersaing. Sehingga rumah produksi bersama tersebut menjadi salah satu solusi. "Kalo tidak ada peralatan modern produk umkm tidak bisa bersaing. Makanya ide rumah produksi bersama merupakan salah satu solusi," tambahnya.
Tingkatkan Daya Saing
Teten menegaskan, rumah produksi bersama akan didirikan di sentra-sentra UMKM, agar berkembang dan berdaya saing. Meski sempat tertunda akibat Covid-19, menurut Teten, Klaten Jawa Tengah akan menjadi pilot project keberhasilan untuk dikembangkan disektor lainnya.
"Bukan hanya disini. Supaya akses mudah akan didirikan disetiap sentra. Pilot project Jawa Tengah kalau ini berhasil dikembangkan ke sektor lain," terangnya.
Sementara itu, pejabat sementara Bupati Klaten Sujarwanto mengatakan, rumah produksi bersama ini akan mengatasi persoalan terkait bahan baku. Menurutnya, pelaku UKM di Trucuk Klaten bisa membuat furnitur apa saja, namun terganggu oleh bahan baku.
"Perusahaan kecil, industri rumah tangga mampu membayar cash untuk bahan baku. Tetapi karena pembelian secara eceran sehingga harganya mahal. Belum lagi masalah pasokan," katanya.
Selanjutnya atau yang kedua kata Sujarwanto adalah pembiayaan. Untuk itu, Koperasi Asmindo Nasional (kopasnas) dapat mengambil peranan bagi para anggotanya. "Lalu pasar. Koperasi bisa menjadi jembatan pasar untuk bisa berkembang," pungkas Sujarwanto
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)