Rupiah bergejolak, laba kotor Kimia Farma turun
Rupiah bergejolak, laba kotor Kimia Farma turun
Dampak dari pelemahan nilai rupiah dan kenaikan harga bahan baku membuat laba kotor PT Kalbe Farma Tbk, menurun 0,9 persen dari 48,8 persen dari semester satu tahun lalu menjadi 47,9 persen. Sementara laba bersih tumbuh sebesar 7,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Tahun lalu, rupiah terdepresiasi hingga akhir tahun sebesar Rp 12.500. "Posisi profitabilatas ada, tahun lalu 25 persen sampai rupiah level 12.500," ujar Sekretaris perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius di Jakarta, Jumat (8/8).
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Siapa suami Bripda Kirana? Kirana dan Adhiyatma Rizkiy Menikah pada tanggal 13 Desember 2022 Dalam berbagai agenda pekerjaan yang ia hadiri, terlihat jelas bahwa Bripda Kirana selalu tampak serasi dengan suaminya, Adhiyatma Rizky.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Kapan Rimarsha Nugrafitra menikah? Rimarsha Nugrafitra kembali ke perhatian publik setelah diketahui menikah pada 8 Agustus 2016 dengan seorang pilot bernama Donny Dewa.
Pada semester pertama tahun ini, tercatat penjualan bersih sebesar 12,9 persen atau mencapai Rp 8,3 triliun dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 7,4 triliun.
Dia mengakui penjualan produk non kalbe lebih rendah dari yang diharapkan. Perseroan pun merevisi target pertumbuhan penjualan dari sebesar 14 persen menjadi 11 persen. Tetapi, margin laba usaha tetap pada kisaran 16 persen, sementara laba bersih per saham tumbuh 11 persen.
Perseroan mengklaim, kondisi tersebut sejalan dengan pertumbuhan penjualan di luar dampak dark translasi kurs mata uang asing. "Penjualan terutama didukung oleh pertumbuhan volume, sementara kenaikan harga baru dilakukan pada akhir triwulan pertama 2014," katanya.
Dia menegaskan perseroan tetap mengalokasikan dana Rp 1 triliun hingga 1,2 triliun untuk peningkatan kapasitas produksi. Hingga semester ini, dana yang dipergunakan mencapai 60 persen untuk pembangunan pabrik susu di Cikarang dan Sukabumi. "Sisanya empat puluh persen untuk produksi perbaikan cabang-cabang baru, pembelian truk," kata dia.
Selain itu, perseroan mencatat, rasio pembagian deviden berkisar 40 sampai 50 persen dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal. Tahun lalu, deviden dibagikan sebesar 42 persen dari laba bersih yang dibayarkan pada 2 Juli 2014.
(mdk/arr)