Rupiah berhasil ditutup menguat di Rp 13.132 per USD
Rupiah sempat menyentuh titik terkuatnya di USD 13.090 per USD yaitu pukul 13.55 WIB.
Laju nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) berhasil ditutup menguat di perdagangan akhir pekan ini. Rupiah menguat 100 poin atau 0,76 persen ke level Rp 13.132 per USD dibanding penutupan kemarin di Rp 13.232 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak cenderung menguat sepanjang perdagangan. Bahkan, Rupiah sempat menyentuh titik terkuatnya di USD 13.090 per USD yaitu pukul 13.55 WIB.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, laju Rupiah terus mempertahankan tren kenaikannya dengan bergerak positif untuk melanjutkan penguatannya sejak 9 bulan terakhir. Pergerakan Rupiah masih terimbas sentimen sebelumnya di mana didukung oleh beberapa faktor seperti kondisi makro ekonomi Indonesia yang dianggap akan membaik, porsi dana asing di Surat Utang Negara (SUN) domestik yang kembali meningkat.
Lalu, sentimen dari eksternal berupa aksi PboC yang menurunkan GWM sehingga membuat para investor kembali tenang terhadap sentimen devaluasi Yuan. Pelaku pasar juga menantikan rilis data ketenagakerjaan AS di bulan Februari, di mana diperkirakan masih kurang baik sehingga memberikan tekanan pada laju USD.
"Tren penguatan Rupiah diharapkan dapat kembali terjadi seiring masih adanya imbas sentimen-sentimen positif tersebut," ujarnya dalam riset harian.
Dengan asumsi aksi beli masih terjadi dan harga minyak yang masih berpeluang melanjutkan pergerakan positifnya maka laju Rupiah pun akan terbantukan menguat.
"Tetapi, jika asumsi tersebut tidak terpenuhi maka waspadai potensi pembalikan arah melemah. Support Rupiah 13.200 serta Resisten 13.300. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju Rupiah."
(mdk/idr)