Rupiah Berpotensi Menguat Seiring Optimisme Pasar Terhadap Joe Biden
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi menguat di perdagangan hari ini, Kamis (21/1). Rupiah dibuka menguat 22 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp14.013 per USD dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.035 per USD.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi menguat di perdagangan hari ini, Kamis (21/1). Rupiah dibuka menguat 22 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp14.013 per USD dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.035 per USD.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta berpeluang menguat seiring optimisme pasar terhadap pemerintahan Joe Biden.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
"Rupiah berpotensi menguat didukung optimisme pasar terhadap potensi pemulihan ekonomi AS yang lebih cepat dan rencana stimulus fiskal besar AS di bawah kepemimpinan Joe Biden," kata Ariston, dikutip Antara, Kamis (21/1).
Menurutnya, optimisme tersebut mendorong pelaku pasar kembali masuk ke aset berisiko dan mendorong pelemahan dolar AS. Di sisi lain, pasar masih mewaspadai kenaikan kasus positif COVID-19 di Tanah Air.
"Hal tersebut bisa memicu pembatasan aktivitas ekonomi yang lebih panjang, yang bisa memicu pelemahan nilai tukar rupiah lagi," imbuhnya.
Jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 12.568 pada Rabu (20/1) kemarin sehingga total kasus positif menjadi 939.948 kasus. Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.950 per USD hingga Rp14.100 per USD.
Baca juga:
Optimalisasi Pemerintah Tangani Covid-19 Buat Rupiah Menguat ke Rp14.035 per USD
Pembatasan Kegiatan Jawa-Bali Buat Rupiah Melemah ke Rp14.080 per USD
Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Menguat Lewati Level Psikologis Rp14.000 per USD
Pasar Tunggu Pelantikan Joe Biden, Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.070 per USD
Rupiah Ditutup Menguat Dekati Level Psikologis Rp14.000 per USD
Vaksinasi Dimulai, Rupiah Ditutup Menguat ke Rp14.060 Per USD