Rupiah ditutup menguat ke level Rp 13.190 per USD
Rupiah sempat menyentuh titik terlemahnya di Rp 13.206 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Seriakt (USD) ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Kamis (28/4). Rupiah ditutup di level Rp 13.190 per USD atau menguat 12 poin atau sekitar 0,09 persen dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 13.202 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah bergerak menguat sepanjang perdagangan hari ini. Rupiah sempat menyentuh titik terlemahnya di Rp 13.206 per USD yaitu pukul 10.05 WIB dan kemudian teru menguat.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Sejalan dengan Rupiah, harga minyak dunia juga naik tajam hingga menyentuh level tertinggi selama 2016 ini. Kenaikan harga didorong pernyataan Federal Reserve atau The Fed yang tampak lebih optimis dalam pandangannya untuk ekonomi global.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, naik USD 1,29 menjadi berakhir di USD 45,33 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, penutupan untuk hari kedua berturut-turut pada tingkat tertinggi sejak November.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni naik USD 1,44 menjadi menetap di USD 47,18 per barel, juga tertinggi terakhir yang terlihat pada November.
Federal Reserve AS pada Rabu mengumumkan bahwa mereka akan mempertahankan kisaran target untuk suku bunga federal funds di 0,25-0,5 persen, tetapi memberi sedikit petunjuk tentang waktu kenaikan suku bunga berikutnya.
"Kondisi pasar tenaga kerja AS telah meningkat lebih lanjut sekalipun pertumbuhan dalam kegiatan ekonomi tampak telah melambat," kata Fed dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua harinya. The Fed akan terus memantau indikator-indikator inflasi serta perkembangan ekonomi dan keuangan global.
The Fed saat ini memperkirakan bahwa ekonomi AS akan mengalami perluasan pada kecepatan moderat dan indikator-indikator pasar tenaga kerja akan terus menguat.
"Pasar terus fokus pada harapan kita akan melihat penurunan tingkat produksi Amerika Utara dan meningkatnya permintaan di seluruh dunia," kata McGillian.
Baca juga:
Nilai perdagangan online RI hingga akhir tahun diprediksi USD 24 M
Tax amnesty tak ada kaitan dengan pengampunan kejahatan pidana
Tekan suku bunga, OJK siapkan insentif pembukaan kantor cabang bank
Selain rumah tangga, PGN juga pasok gas bumi ke pusat perbelanjaan
Tunggak pajak Rp 1,38 M, direktur perusahaan pelayaran masuk penjara
Merasa dirugikan, Pertamina meradang pada Pertamini
Curhat sopir Blue Bird tak dapat THR selama 8 tahun