Rupiah ditutup menguat ke level Rp 13.892 per USD
Rupiah cenderung menguat sepanjang perdagangan hingga menyentuh level Rp 13.786 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) ditutup menguat pada perdagangan hari ini. Rupiah ditutup di level Rp 13.892 per USD, atau menguat 50 poin atau 0,37 persen dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.943.
Mengutip data Bloomberg, pergerakan Rupiah sepanjang hari cenderung menguat hingga menyentuh level Rp 13.786 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Siapa yang memimpin rencana redenominasi rupiah di Indonesia? Rencana penyederhanaan mata uang telah digulirkan oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Tadi pagi, Rupiah dibuka melemah di Rp 13.987 per USD. Analis NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, belum beranjaknya sentimen negatif membuat laju Rupiah masih terkurung dalam teritori negatif hingga akhirnya dibuka melemah.
Pelemahan pada data-data manufaktur China menyebabkan nilai tukar Yuan terdepresiasi yang diikuti oleh melemahnya sejumlah harga komoditas terutama harga minyak mentah dunia.
Tentu saja kondisi ini akan menguntungkan laju USD yang dapat melanjutkan penguatannya. Melemahnya AUD, CNY, CAD, dan INR turut berimbas negatif pada laju Rupiah di pembukaan tadi pagi.
"Tampaknya pelaku pasar harus kembali bersabar seiring belum adanya dorongan positif atas laju Rupiah sehingga masih menyimpan potensi pelemahan. Apalagi nilai Yuan juga masih dibayang-bayangi dengan pelemahan maka tentu akan membawa imbas negatif pada Rupiah," ujarnya dalam riset harian.