Rupiah Masih Betah di Level Rp14.300 per USD
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (7/5), diperkirakan akan melemah usai rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 sebesar 5,07 persen. Angka ini di bawah ekspektasi konsensus analis sebesar 5,2 persen (yoy).
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (7/5), diperkirakan akan melemah usai rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 sebesar 5,07 persen. Angka ini di bawah ekspektasi konsensus analis sebesar 5,2 persen (yoy).
"Dengan kinerja di bawah perkiraan ini tampaknya sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 2019 sesuai asumsi APBN 2019 sebesar 5,3 persen. Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2019 sebesar 5,14 persen," ujar Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Mengapa nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar di era Soeharto? Sebab, inflasi Indonesia yang terbilang masih cukup tinggi tidak sebanding dengan mitra dagangnya. Akhirnya nilai tukar rupiah menjadi sangat tinggi terhadap dolar dan tidak ada negara yang mau bermitra dengan Indonesia.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
Melansir Bloomberg, Rupiah pagi ini dibuka di level Rp14.293 atau menguat tipis Rp14.297 per USD. Rupiah kemudian melemah tajam hingga sentuh Rp14.311, lalu menguat perlahan dan saat in Rupiah berada di Rp14.305 per USD.
Kinerja pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2019 relatif datar dibandingkan kuartal I-2018 yang tercatat 5,06 persen (yoy). Secara kuartalan, ekonomi kuartal I-2019 tumbuh negatif 4,52 persen (kuartal ke kuartal/qtq), menurun dibandingkan kuartal I-2018 yang sebesar minus 0,51 persen (qtq).
Dari sisi lapangan usaha, sektor jasa-jasa memberikan andil pertumbuhan yang tertinggi diikuti sektor industri manufaktur, dan sektor perdagangan. Sedangkan dari sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan utama berasal dari konsumsi rumah tangga, diikuti dengan investasi, dan net ekspor.
"Pengeluaran pemerintah melalui hajatan pemilihan umum tampaknya tidak cukup kuat mendorong pertumbuhan ekonomi bahkan melambat dibandingkan andil pada Q4-2018, tetapi lebih tinggi dibandingkan andilnya pada Q1-2018," kata Lana.
Lana memprediksi rupiah hari ini berpotensi melemah menuju kisaran antara Rp14.300 per dolar AS hingga Rp14.330 per dolar AS.
Baca juga:
BI soal Rupiah Terperosok ke Rp14.309 per USD: Disebabkan Dinamika Global
Rupiah Melemah Tajam ke Level Rp14.331 per USD
IHSG dan Rupiah Melemah, Menko Darmin Bantah Karena Politik Memanas
Bank Indonesia Sebut Pelemahan Rupiah Saat ini Akibat Kebutuhan Dolar RI Naik
Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis di Level Rp14.206 per USD
Per April 2019, BI Catat Rupiah Menguat 1,17 Persen