Rupiah Masih Melemah Sentuh Level Rp14.463 per USD
Rupiah dibuka di Rp14.415 per USD, melemah dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.360 per USD. Rupiah masih melanjutkan pelemahan usai pembukaan hingga menyentuh level Rp14.463 per USD. Namun kemudian, Rupiah menguat dan saat ini bergerak stagnan di posisi Rp14.423 per USD.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Selasa (9/3). Pagi ini, Rupiah dibuka di Rp14.415 per USD, melemah dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.360 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih melanjutkan pelemahan usai pembukaan hingga menyentuh level Rp14.463 per USD. Namun kemudian, Rupiah menguat dan saat ini bergerak stagnan di posisi Rp14.423 per USD.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa itu Rupiah Digital? Rupiah Digital merupakan uang Rupiah yang memiliki format digital.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
Tim Riset Monex Investindo Future mencatat, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta masih terkoreksi dibayangi kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS. "Dolar AS masih berpeluang menguat di awal sesi Selasa bila melanjutkan sentimen beli dolar AS yang ditopang naiknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS," tulis tim dalam kajiannya di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (9/3).
Telah disetujuinya stimulus fiskal pemerintah AS sebesar 1,9 triliun dolar AS oleh Senat AS di akhir pekan lalu dan janji Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell untuk mempertahankan stimulus moneter untuk menopang pemulihan ekonomi AS, telah menopang kembali naiknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Dolar AS naik ke level tertinggi dalam 3,5 bulan pada Senin (8/3) kemarin karena meningkatnya tingkat imbal hasil obligasi AS yang membuat takut investor dan meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven dolar AS.
Setelah turun sekitar 4 persen pada kuartal terakhir 2020, dolar AS telah menguat hampir 2,5 persen pada tahun ini hingga hari ini karena investor memperkirakan kenaikan secara luas dalam tingkat imbal hasil obligasi AS yang dapat membebani penilaian ekuitas dan meningkatkan permintaan untuk mata uang AS.
Data ekonomi AS akhir-akhir ini juga mendukung penguatan dolar AS seperti laporan jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian yang menambahkan 379.000 pekerja pada bulan lalu. Indeks dolar AS pada pukul 20:46 WIB Senin (8/3) terlihat menguat sekitar 0,3 persen di level 92,23, yang merupakan level tertinggi sejak akhir November.
Baca juga:
Masih Dibayangi Imbal Hasil Obligasi, Rupiah Ditutup Melemah di Rp14.360 per USD
Rupiah Melemah ke Rp14.365 per USD Terimbas Hasil Obligasi AS
Nilai Tukar Rupiah Terperosok ke Level Rp14.300 per USD
Rupiah Ditutup di Rp 14.267 per USD Dipicu Kenaikan Imbal Hasil Surat Utang AS
Rupiah Melemah ke Rp14.303 per USD, Seiring Ekspektasi Pemulihan Ekonomi AS
Rupiah Ditutup Menguat Seiring Turunnya Imbal Hasil Obligasi AS