Rupiah Melemah ke Level Rp 14.152 per USD
Mengutip data Bloomberg, Rupiah langsung melemah usai pembukaan. Tercatat, saat ini Rupiah berada di level Rp 14.159 per USD.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak melemah tipis di perdagangan hari ini, Kamis (11/4). Pagi ini, Rupiah sempat dibuka menguat di level Rp 14.145 per USD dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.152 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah langsung melemah usai pembukaan. Tercatat, saat ini Rupiah berada di level Rp 14.159 per USD.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah bisa menghadapi tantangan ekonomi? "Tidak masalah jika kamu bekerja sampai punggungmu retak selama itu sepadan! Kerja keras terbayar dan selalu meninggalkan kesan abadi."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah sangat penting untuk Indonesia? Rupiah (IDR) termasuk dalam golongan mata uang dengan daya beli terendah. Hal ini semakin menunjukan urgensi pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia.
-
Apa manfaat utama dari Redenominasi Rupiah untuk mata uang Indonesia? Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan manfaat utama dari redenominasi rupiah adalah untuk mempertahankan harkat dan martabat rupiah di antara mata uang negara lain.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dijelaskan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengenai redenominasi rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih mengatakan, pelemahan Rupiah terjadi seiring dengan naiknya inflasi AS pada Maret 2019.
"Kendati ada kenaikan inflasi, tampaknya masih belum menjadi kekhawatiran The Fed. Notulensi The Fed untuk FOMC tanggal 19-20 Maret 2019 mencatat proyeksi The Fed akan mempertahankan kebijakan suku bunganya pada level saat ini di 2,25 persen-2,5 persen dari perkiraan sebelumnya dua kali kenaikan di tahun ini," ujar Lana.
Kemungkinan ditahannya suku bunga The Fed tahun ini sendiri setelah memperhatikan isu terkini yaitu pembicaraan dagang AS-China, negosiasi Brexit dengan Uni Eropa, dan melambatnya ekonomi Uni Eropa dan China.
Terkait angka inflasi AS, untuk Maret 2019 tercatat 1,9 persen (yoy), naik dari 1,5 persen (yoy) pada Februari 2019 dan sedikit di atas ekspektasi konsensus pasar 1,8 persen (yoy). Naiknya inflasi ini karena harga bahan makanan tumbuh cepat, sedangkan harga energi tercatat deflasi. Sedangkan inflasi inti tercatat melambat menjadi 2 persen dari bulan sebelumnya 2,1 persen pada Februari 2019.
Lana memperkirakan pada Kamis ini Rupiah akan bergerak melemah di kisaran Rp 14.160 hingga Rp 14.180 per USD.
Baca juga:
Pertumbuhan Ekonomi Dunia Turun, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?
Dolar AS Melemah Usai AS Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global
Tinggalkan Dolar, BI Dorong Penggunaan Mata Uang Lokal di Transaksi Bilateral ASEAN
Rupiah Bergerak Melemah Sentuh Level Rp 14.166 per USD
Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Level Rp 14.183 per USD
BI: Modal Asing Masuk Indonesia Capai Rp 90 Triliun Hingga Akhir Maret