Rupiah Menguat Dipengaruhi Optimisme Pasar Terhadap Pemulihan Ekonomi
Rupiah dibuka di Rp14.428 per USD, menguat dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.452 per USD.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan hari ini, Senin (23/8). Rupiah dibuka di Rp14.428 per USD, menguat dibanding penutupan di perdagangan sebelumnya di Rp14.452 per USD.
Mengutip data Bloomberg, Rupiah masih menguat usai pembukaan ke Rp14.415 per USD. Rupiah kemudian bergerak stagnan hingga akhirnya kembali menguat ke Rp14.408 per USD. Meski begitu, Rupiah melemah tipis dan saat ini berada di Rp14.417 per USD.
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Kapan Ayat Seribu Dinar turun? Ayat seribu dinar adalah sebutan untuk dua ayat dalam Surat At Thalaq, yaitu ayat 2 bagian akhir dan ayat 3 seluruhnya.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Bagaimana redenominasi rupiah dilakukan di Indonesia? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, rupiah menguat seiring pelaku pasar yang masih optimistis terhadap pemulihan ekonomi global. Kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus COVID-19 dan tapering telah menekan aset berisiko dan mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar mata uang lainnya pekan lalu.
"Kekhawatiran tersebut kelihatannya masih ada pekan ini. Tapi di pembukaan pasar di awal pekan ini terlihat sentimen pasar lebih positif. Pasar kembali masuk ke aset berisiko memanfaatkan peluang buy on dip (beli saat harga turun)," ujar Ariston dikutip Antara.
Indeks saham Asia pagi ini bergerak positif pada pembukaan perdagangan. Sementara nilai tukar regional juga terlihat menguat terhadap dolar AS.
"Meskipun kondisi ekonomi dibayangi COVID-19, tapi pasar juga terlihat masih optimis terhadap peluang pemulihan ekonomi ke depan. Ini mungkin bisa mendorong penguatan rupiah hari ini terhadap dolar AS," kata Ariston.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian COVID-19 terus menurun di mana pada Minggu (22/8) mencapai 12.408 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,98 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 mencapai 1.030 kasus sehingga totalnya mencapai 126.372 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 24.276 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 3,55 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif COVID-19 mencapai 306.760 kasus. Ariston mengatakan rupiah hari ini akan bergerak menguat ke kisaran Rp14.423 per USD dengan potensi resisten di kisaran Rp14.460 per USD.
Baca juga:
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp14.452 per USD
Bos BI: Rupiah Digital akan Diedarkan Melalui Teknologi Blockchain
Rupiah Ditutup Melemah di Rp14.402 per USD Imbas PPKM
Bank Indonesia: Rupiah Melemah 2,24 Persen Hingga 18 Agustus 2021
Rupiah Berpotensi Melemah Hari Ini Dipicu Ekspektasi Tapering
Rupiah Ditutup Stagnan Rp14.373 per USD