Samsi Sastrawidagda, Menteri Keuangan RI Pertama yang Menjabat Hanya 2 Pekan
Samsi Sastrawidagda, pria yang lahir pada 13 Maret 1894 di Solo ini merupakan Menteri Keuangan Pertama di Indonesia.
Tak banyak yang mengenal Samsi Sastrawidagda, menteri keuangan RI pertama yang hanya menjabat selama 2 pekan.
Samsi Sastrawidagda, Menteri Keuangan RI Pertama yang Menjabat Hanya 2 Pekan
Samsi Sastrawidagda, pria yang lahir pada 13 Maret 1894 di Solo ini merupakan Menteri Keuangan Pertama di Indonesia.
Tantangan berat pun diemban olehnya meski hanya bertahan menjabat selama dua pekan.
- Sekjen PDIP, Terima Keluhan Pembangunan Indonesia Sentris Berubah jadi Solo Sentris
- Pertama dalam Sejarah Indonesia, Menteri Hadi Tjahjanto Serahkan Sertifikat HPL Tanah Ulayat di Sumatera Barat
- Mahfud MD ke Santri Ponpes Al-Falah Jember: Siapkan Dirimu jadi Pemimpin yang Merah Putih
- Penuh Bahaya, Kisah Kakek Anies Baswedan Bawa Surat 'Sakti' dari Mesir ke Tanah Air
Dalam Ikhtisar Khasanah Arsip Nasional RI, Samsi ditunjuk sebagai Menteri Keuangan di saat kondisi ekonomi Indonesia porak poranda akibat kependudukan Belanda dan Jepang. Samsi merupakan Doktor lulusan sekolah tinggi dagang di Rotterdam, Belanda.
Merdeka.com
Dengan latar belakang pendidikan, sekaligus pengalaman yang dia miliki, Soekarno tidak ragu menunjuknya sebagai Menteri Keuangan.
Lagi pula, dalam relasi sosial, Samsi memiliki kedekatan dengan para perwira militer Jepang. Dia bahkan pernah menjadi anggota panitia persiapan untuk membentuk susunan perekonomian baru dan penasihat zaimubu atau (Departemen Keuangan).
"Dalam revolusi fisik tahun 1945-1950 Kementerian Keuangan belum mempunyai organisasi yang sempurna serta belum mempunyai banyak tenaga ahli keuangan yang berpendidikan tinggi serta pengalaman yang luas sehingga sukar mengadakan suatu perincian pekerjaan yang lengkap" demikian isi dalal Ikhtisar Khasanah Arsip Nasional.
Dalam buku biografi R. Muhamad dalam Revolusi 1945 Surabaya, karya Moehkardi, tugas Samsi sebagai Menteri Keuangan pertama yaitu berusaha mencari dana untuk membiayai perjuangan dan jalannya pemerintahan. Samsi kemudian mengumpulkan dana dari Bank Escompto di Surabaya. Kabarnya, bank itu menyimpan uang peninggalan pemerintahan Hindia Belanda yang disita tentara Jepang.
Sepanjang menjabat sebagai Menteri Keuangan, Samsi tinggal dan menetap di Surabaya.
Dia tidak pernah memimpin secara langsung Departemen Keuangan. Karena hal ini pula Samsi belum dapat menyusun organisasi Departmen Keuangan.
Di minggu kedua menajabat sebagai Menteri Keuangan, Samsi mengundurkan diri karena pertimbangan kesehatan. Jabatannya itu kemudian diisi oleh A.A Maramis, seorang ahli hukum lulusan Leiden yang sebelumnya menjabat Menteri Negara. Maramis juga sadar betapa bertanggung jawabnya jabatan ini.
"Sedikit sekali orang yang membayangkan bagaimana sukarnya menjadi Menteri Keuangan di suatu negara baru yang ekonominya porak-poranda akibat peperangan" tulis Fendi E. W. Parengkuan dalam biografi AA Maramis.