Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju
Ada beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.
Ada beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebutkan jika terdapat negara-negara yang tidak ingin Indonesia menjadi negara maju. Ketidaksukaan ini tertuang dalam kebijakan pemerintah untuk melarang ekspor nikel mentah dan hasil alam lainnya guna mendorong hilirisasi.
"Ada negara-negara yang tidak ingin Indonesia maju," kata Bahlil kepada awak media di Gedung Kementerian Investasi, Jakarta Selatan, Jumat (20/10).
Dia menyebut, negara-negara yang tidak suka melihat Indonesia maju tersebut telah membentuk kerja sama bersama Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menolak kebijakan larangan ekspor bahan tambang mentah. Padahal, kebijakan ini merupakan salah satu cara untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
"Dan (negara-negara) itu biasanya kolaborasinya main di sana, yang saya contohkan seperti IMF" tegasnya.
Padahal, kebijakan hilirisasi yang digaungkan Presiden Jokowi merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan pendapatan perkapita masyarakat. Hal ini pun sebenarnya juga telah diamini oleh IMF sendiri.
"Dalam kajiannya kan dia (IMF) mengatakan, dia memahami pertumbuhan ekonomi Indonesia bagus, inflasi terjaga, dan dia juga paham bahwa Indonesia sedang melakukan transisi untuk menciptakan nilai tambah. Tapi di bait berikutnya dia minta untuk dipertimbangkan kembali pelarangan ekspor barang mentah, dan jangan diperluas lagi komoditasnya," urai Bahlil dengan nada kesal.
Meski begitu, Bahlil mengaku telah menerima laporan permintaan maaf dari IMF. Dia menyebut IMF mengaku ada kekeliruan media dalam hal penyampaian pesan terkait tanggapan atas kebijakan larangan ekspor nikel mentah oleh Indonesia.
"Tapi sekarang IMF sudah minta maaf, dia ada kekeliruan dalam interpretasi di media, katanya si direktur IMF," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak pantang menyerah meskipun Indonesia kalah dalam gugatan larangan ekspor nikel oleh Uni Eropa di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Menurut dia, itu jadi bentuk komitmen Pemerintah RI dalam program hilirisasi industri. Sehingga Indonesia bukan hanya dikenal sebagai pengekspor bahan mentah alias raw material saja.
"Sekali lagi, meskipun kita kalah di WTO, kalah kita urusan nikel ini digugat oleh Uni Eropa dibawa ke WTO kita kalah, enggak apa-apa. Kalah saya sampaikan ke menteri, banding," tegas Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2022 di Ritz-Carlton Hotel Jakarta, Rabu (30/11).
Jokowi pun tidak mempermasalahkan bila ada sejumlah negara yang menggugat kebijakan Indonesia yang menahan laju ekspor bahan mentah.
"Kalau ada negara lain yang menggugat, ya itu haknya negara lain yang menggugat, karena ya memang terganggu," imbuhnya.