Satu Tahun Holding UMi, Kesejahteraan dan Percepatan Inklusi Keuangan Meningkat
Pencapaian Holding UMi tersebut tercermin dari data, bahwa hingga akhir Agustus 2022 tercatat jumlah nasabah yang telah diintegrasikan ketiga entitas Holding UMi mencapai 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp.183,9 triliun.
Setahun setelah terbentuk pada pertengahan September 2021, Holding Ultra Mikro (UMi) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI sebagai induk, bersama PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terbukti berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat inklusi keuangan.
Pencapaian Holding UMi tersebut tercermin dari data, bahwa hingga akhir Agustus 2022 tercatat jumlah nasabah yang telah diintegrasikan ketiga entitas Holding UMi mencapai 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp.183,9 triliun.
-
KPR Kilat BRI itu apa? Sebagai informasi, program KPR Kilat BRI adalah pembiayaan KPR BRI dengan jangka waktu pendek sampai dengan 5 tahun.
-
Kenapa BRI mendukung UMKM? Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini (34) sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, mendorong pelaku UMKM untuk terus maju dan berkembang salah satunya lewat Rumah BUMN, merupakan pekerjaan besar dan mulia.
-
Siapa yang menyampaikan informasi tentang kinerja apik BRI? Hal ini disampaikan oleh Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto bahwa hingga kuartal III-2023 untuk kinerja bank only, perseroan berhasil menurunkan LAR menjadi sebesar 13,87%.
-
Apa tujuan utama dari KPR BRI? Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BRI adalah salah satu solusi bagi calon pemilik rumah untuk mewujudkan impian miliki hunian idaman mereka, terutama bagi kalangan milenial dan Gen Z.
-
Di mana informasi penipuan terkait pinjaman BRI ini disebarkan? Beredar unggahan di media sosial terkait tawaran pinjaman bagi nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) hanya dengan menghubungi nomor WhatsApp.
-
Apa penghargaan yang diraih oleh BRI? Berkomitmen tinggi pada penerapan keuangan berkelanjutan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil meraih penghargaan Environmental, Social, and Corporate Governance (ESG) Award 2023 yang diselenggarakan oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI).
Pencapaian ini selaras dengan salah satu agenda prioritas dalam Presidensi G20 di Indonesia, yakni inklusi keuangan utamanya terkait teknologi digital dan akses pembiayaan bagi UMKM.
Disamping itu, BRI berhasil menaikkelaskan 1,8 juta nasabah KUR Mikro ke Komersial di tahun 2021 dan di tahun 2022 diprediksikan nasabah yang berhasil dinaikkelaskan mencapai 2,2 juta nasabah.
Tak hanya dari sisi pembiayaan, hingga Agustus 2022 integrasi layanan ketiga entitas atau colocation melalui Gerai Senyum sudah mencapai 1.003 lokasi. Sedangkan target awal adalah 978 lokasi Gerai Senyum. Penabung baru UMi mencapai 6,85 juta, adapun target awal sebanyak 3,3 juta. Nasabah PNM Mekaar yang bergabung sebagai Agen BRILink sudah mencapai 40.121.
Terkait kinerja yang impresif itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan tujuan holding yang diinisiasi Kementerian BUMN sejak setahun lalu tepatnya pada September 2021, mulai menampakan hasil positif. Di mana ketiga entitas diarahkan untuk semakin mampu melayani masyarakat sebanyak mungkin hingga segmen usaha terkecil, dengan biaya seefisien mungkin.
"Jadi kata kuncinya adalah sinergi. BRI, Pegadaian, dan PNM selama ini concern, fokus menangani UMKM. Kemudian dibentuknya holding ini benar-benar bersinergi yang bisa di-KPIkan secara bersama, tidak jalan sendiri-sendiri. Semuanya itu menyasar 55 juta nasabah ultra mikro di Indonesia," ujar Sunarso.
Sunarso pun menjelaskan dengan sinergi melalui holding semakin memperkuat komitmen untuk meningkatkan pemberdayaan sehingga dapat mendorong peningkatan skala usaha pelaku bisnis di segmen UMi. Melalui PNM, Holding menjangkau masyarakat di bawah melalui mekanisme grup lending.
Tentunya dengan pendampingan yang berorientasi pula pada upaya memasukkan masyarakat yang belum bankable dalam sistem layanan jasa perbankan. Kemudian setelah layak secara komersial, nasabah diberi pilihan akses permodalan berbasis gadai melalui Pegadaian atau mengambil pinjaman ke BRI seperti melalui produk Kupedes.
"Setelah itu kami dorong mereka untuk naik kelas dan kami ikuti journey-nya secara sistematis melalui sistem. Holding UMi ini juga sumber dana murah. Karena nasabah yang disasar bertransaksi, meskipun uangnya cuma Rp1 juta -Rp2 juta mereka diajari untuk punya tabungan, untuk menabung," ujarnya.
Sunarso menambahkan Holding UMi merupakan sumber pertumbuhan baru bagi BRI ke depannya. "Ultra mikro ini selain sebagai sumber pertumbuhan baru akan memberikan banyak benefit, baik secara ekonomi maupun social value. Selain itu secara sustainable return kepada stakeholder BRI", tuturnya melengkapi.
Pengembangan itu tak terlepas dari potensi sumber daya yang dimiliki ketiga entitas. Di mana BRI Group memiliki jaringan yang luas dan tersebar di seluruh Indonesia meliputi 6.500 micro outlet, 3.600 outlet PNM, 4.000 outlet Pegadaian, dan diperkuat pula oleh lebih dari 530.000 Agen BRILink sebagai layanan branchless banking.
BRI Group memiliki lebih dari 63.000 financial advisor yang handal dan berpengalaman untuk memberikan layanan prima kepada nasabah mikro dan ultra mikro. Holding UMi pun akan menguatkan pengembangan micro payment ecosystem.
Holding Ultra Mikro Perkokoh Pondasi Ekonomi Kerakyatan Indonesia
Dalam kesempatan terpisah, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa Holding UMi telah memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Menurutnya, konsep pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang diadopsi ada dua.
"Pertama bagaimana BUMN memastikan usaha pelaku UMKM dan UMi mendapatkan pembiayaan yang sesuai dilengkapi dengan pendampingan yang tidak kalah penting. Kedua, menjaga rantai pasok. Contoh bagaimana kita konsolidasi BRI, dengan PNM, dan Pegadaian. BRI itu kan memastikan UMKM naik kelas yang tadinya ultra mikro. Melalui PNM pinjaman Rp1 juta – Rp4 juta, lalu naik ke Pegadaian yang pinjamannya mungkin Rp20 juta – Rp50 juta, nanti naik lagi ke", jelasnya.
"Ini sangat positif, bagaimana mereka punya kesempatan buat naik kelas tetapi tidak hanya dengan membiayai, tapi juga dengan pendampingan-pendampingan. Ini yang penting," ujar Erick Thohir.
Setelah PNM tergabung dalam Holding Umi, PNM memperoleh sokongan likuiditas yang kuat dari BRI. "Jadi, fundamental yang kami terus bangun memang di ekonomi kerakyatan. Tidak anti yang besar, yang besar harus kami dorong juga,'' kata dia.
Pihaknya menjelaskan bahwa Holding UMi yang lahir sejak September 2021 semakin membuktikan kehadiran negara secara langsung untuk mengangkat ekonomi kerakyatan. Di mana perusahaan besar atau korporasi harus bersinergi dengan pelaku usaha yang paling kecil sekalipun.
"Ini yang kami jaga dan saya yakini, pemerintahan Presiden Jokowi fokus bagaimana pembedahan ekonomi kerakyatan ini dapat menjadi platform yang tepat,'' pungkasnya.
(mdk/hrs)