Sejak Agustus 2019, BI Catat 1,7 Juta Merchant Telah Pakai QRIS Saat Pembayaran
Bank Indonesia (BI) secara resmi mengimplementasikan sistem Quick Response Indonesia Standard (QRIS) di seluruh Indonesia per 1 Januari 2020. Dari puluhan juta merchant UMKM yang disasar BI dalam penerapan QRIS, setidaknya ada 1,7 juta merchant yang telah benar-benar mengimplementasikan QRIS di lokasi penjualan mereka.
Bank Indonesia (BI) secara resmi mengimplementasikan sistem Quick Response Indonesia Standard (QRIS) di seluruh Indonesia per 1 Januari 2020. Dari puluhan juta merchant UMKM yang disasar BI dalam penerapan QRIS, setidaknya ada 1,7 juta merchant yang telah benar-benar mengimplementasikan QRIS di lokasi penjualan mereka.
Dengan demikian, kini pengguna uang elektronik yang terbiasa melakukan scan QR di berbagai uang elektronik ternama, sebut saja OVO, Gopay, DANA hingga LinkAja, akan mulai melakukan scan QRIS secara bertahap.
-
Kenapa QRIS di luncurkan oleh Bank Indonesia? Alasan mengapa Bank Indonesia mengesahkan transaksi QRIS ini adalah karena aksesnya yang begitu cepat.
-
Kenapa Bank Indonesia mengembangkan Rupiah Digital? Selain menjadi mata uang yang cepat, mudah, murah, aman, dan andal dalam ekosistem digital di masa depan, Rupiah Digital juga menjadi solusi yang memastikan Rupiah tetap menjadi satu-satunya mata uang yang sah di NKRI.
-
Bagaimana QLola by BRI memudahkan akses perbankan? Dengan sistem Single Sign on Access, nasabah hanya membutuhkan satu username dan password untuk mengakses seluruh fitur dalam platform ini hanya dengan dengan satu kali log-in.
-
Kapan Bank Garansi QLola by BRI diluncurkan? Kehadirzn layanan Bank Garansi di QLola by BRI kini kian memudahkan para pelaku usaha.
-
Bagaimana Bank Jatim mendorong UMKM binaannya agar paham teknologi digital? UMKM binaan bankjatim juga didorong untuk paham teknologi digital. Salah satu caranya dengan memfasilitasi transaksi menggunakan QRIS bankjatim. “Maka dari itu, UMKM yang kami bawa ke Bengkulu ini juga sudah memanfaatkan QRIS bankjatim dalam melakukan transaksi pembayaran dengan pembeli. Praktis dan cepat tinggal scan QR code,” ungkap Busrul.
-
Apa itu Cash Management QLola by BRI? Fitur ini menawarkan kemudahan dalam mengelola keuangan perusahaan dengan praktis hanya melalui satu platform QLola by BRI. Dengan fitur ini, nasabah dapat memperoleh informasi keuangan, melakukan transaksi, hingga melakukan berbagai aktivitas layanan perbankan.
"Dari sejak peluncuran QRIS 17 Agustus 2019 lalu hingga Januari 2020 ini, ada sekitar 1,7 juta merchant yang sudah menerapkan, jadi cepat sekali pergerakannya," papar Deputi Direktur Departemen Kebijakan dan Sistem Pembayaran (DKSP) Bank Indonesia (BI), Ricky Satria, di Makassar, Sabtu (11/1).
Angka tersebut memang terbilang masih sedikit dari jumlah merchant UMKM dan pedagang tradisional di Indonesia yang mencapai 50 hingga 60 juta. Namun, Ricky yakin, hingga akhir 2020, setidaknya persentasi merchant yang telah menerapkan QRIS bisa mencapai angka 5 persen.
"Nah itu kita targetin (pengguna QRIS) tapi kita juga tidak banyak-banyak, at least paling 5 persen dari sekitar 50an juta (merchant). Kita coba yang itu dulu," imbuhnya.
Starling Hingga Toilet Umum Bakal Terima Pembayaran QR Code
Ricky berujar, QRIS akan difokuskan untuk pedagang-pedagang kecil seperti di pasar tradisional, UMKM hingga fasilitas toilet umum. "Paling banyak itu warung-warung kecil sama pasar tradisional. Bahkan toilet juga sudah kita coba jalan, dan juga starling (Starbucks Keliling, penjaja minuman yang berkeliling dengan sepeda)," ujarnya.
Dia menyatakan, penerapan sistem QRIS tak hanya menyasar pedagang dan UKM, namun juga pada tol dan transportasi lain. Saat ini, transaksi keluar masuk tol dan transportasi lain seperti KRL, MRT, Transjakarta, LRT dan lainnya masih menggunakan pembayaran non tunai berbasis kartu (chip based).
"Sebenarnya tidak hanya tol, tapi transportasi lain akan kita dorong pakai QRIS. Kapannya saya belum bisa kasih kepastian tapi kita lagi coba, yang paling cocok efisien itu yang mana," ungkap Ricky.
Meski demikian, agar transaksi efisien, sistem QRIS harus dikembangkan dengan mekanisme Customer Presented Model (CPM).
Model ini memungkinkan pengguna menghasilkan kode QR unik untuk melakukan transaksi, sedangkan model yang masih dibenamkan dalam QRIS ialah Merchant Presented Mode (MPM) alias device pengguna yang melakukan scan ke kode QR.
Tantangannya, model CPM harus memiliki standarisasi untuk QR Code, scanner, aplikasi POS, serta perlu ada edukasi ulang kepada merchant. "Kemarin kita ketemu dengan merchant kecil yang MPM-nya terpasang dan CPM-nya juga terpasang, secara behaviour mereka bingung karena implementasinya berbeda," paparnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)