Sejarah China bangun kereta super cepat 500 Km per jam
China mulai mengembangkan kereta cepat pada 2004 ketika Kementerian Kereta Api mereka menyerukan agar membangun kereta kecepatan tinggi hingga 200 Km per jam dan maksimal 350 Km per jam.
China saat ini mengembangkan kereta super cepat yang bisa membawa penumpang dengan kecepatan maksimal 500 kilometer (Km) per jam. Selain itu, kereta ini juga bisa mengangkut barang atau kargo dengan kecepatan 250 Km per jam.
Tak hanya itu, kereta ini juga diklaim tahan di semua cuaca dan iklim dunia, mulai dari gurun, dataran tinggi alpen atau hutan hujan tropis.
-
Kenapa pembangunan jalur kereta api dari Garut ke Cikajang dianggap menguntungkan? Guru Besar Prodi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran Bandung, Prof. Kunto Santoso, mengatakan bahwa pembangunan jalur kereta api dari Garut ke Cikajang dinilai sangat menguntungkan karena akan menghidupkan ekonomi di daerah sekitarnya, mengangkut hasil perkebunan, dan juga menghidupkan sektor pariwisata.
-
Apa saja merek mobil China yang sudah hadir di Indonesia? Setelah kehadiran Wuling, DFSK, Chery, dan BYD di Indonesia, banyak merek mobil China lainnya yang dikabarkan akan menyusul untuk memasuki pasar otomotif Tanah Air.
-
Apa saja manfaat dari berjalan cepat? Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa aktivitas berjalan dengan cepat, seperti power walking, dapat memberikan manfaat bagi kebugaran kardiovaskular, komposisi tubuh, serta kekuatan otot.
-
Kenapa perjalanan kereta dibatasi kecepatannya? Untuk memastikan keamanan perjalanan kereta api di lokasi, diberlakukan pembatasan kecepatan perjalanan 10-20 km/jam.
-
Kapan tren telinga peri mulai populer di China? Tren operasi plastik telinga elf yang menonjol di China mulai mendapat perhatian dunia pada tahun 2021.
-
Mengapa pembangunan jalur kereta api di Aceh memakan waktu yang cukup lama? Pembangunannya tidak berjalan mulus dan memakan waktu yang cukup lama lantaran kondisi keamanan yang masih sangat rawan.
Sejarah China mengembangkan kereta cepat tak lepas dari pengaruh Jepang yang telah lebih dulu membuat Shinkansen. Sejak 1964, Jepang membuat kereta cepat dengan jaringan rel mencapai 2.765 Km. Kereta buatan Jepang ini mampu melesat dengan kecepatan maksimal 320 Km per jam.
Kemudian, China mulai mengembangkan kereta cepat pada 2004 ketika Kementerian Kereta Api mereka menyerukan agar membangun kereta kecepatan tinggi hingga 200 Km per jam dan maksimal 350 Km per jam.
Mendengar permintaan pemerintah China, perusahaan asing banyak tertarik ikut tender, termasuk Japan's Kawasaki Heavy Industries, Bombardier dari Kanada, Siemens dari Jerman dan Alstom dari Prancis.
Tiga tahun kemudian, kereta cepat China pertama meluncur yaitu CRH1A. Kereta ini bisa meluncur dengan kecepatan 250 Km per jam.
"Sejak itu, perusahaan China banyak mengadaptasi teknologi asing dalam menciptakan inovasi," ucap seorang profesor dari Beijing Jiatong University, Jia Limin seperti ditulis CNBC, Senin (26/9).
Saat ini, China mempunyai sekitar 3.000 Km kontrak pembangunan kereta cepat yang dipimpin oleh China Railway Rolling Stock, perusahaan BUMN China. Perusahaan banyak memenangkan tender pembangunan kereta cepat termasuk di Turki, Indonesia, Thailand dan Rusia, Malaysia serta AS.
Ke depannya, Jepang berencana akan menguji kereta peluru generasi berikutnya dengan kecepatan mencapai 600 Km per jam.
China berambisi menguasai pembangunan jaringan Asia Tenggara, China, Asia Tengah serta Eropa. "Apakah teknologi China sering dibungkus dengan pertimbangan geopolitik, dan ini benar di luar kendali kami," ucap Jia yang juga kepala proyek pengembangan kereta api di China.
Baca juga:
China kembangkan kereta super cepat, melesat 500 Km per jam
Mewahnya ICE 4, kereta cepat terbaru Jerman
Jokowi tak usah malu akui kesalahan pasang target kelewat besar
Melihat proyek kereta berkecepatan tinggi di Israel
Memantau megaproyek kereta cepat yang berjalan lambat