Selain Covid-19, GeNose Bisa Diatur untuk Deteksi Kanker Paru-Paru
Kepala Produksi Konsorsium GeNose C19, Eko Fajar Prasetyo, mengatakan alat GeNose tidak hanya bisa digunakan mendeteksi Covid-19. Alat ini juga bisa untuk penyakit pernapasan lain dan juga membantu industri lainnya.
Kepala Produksi Konsorsium GeNose C19, Eko Fajar Prasetyo, mengatakan alat GeNose tidak hanya bisa digunakan mendeteksi Covid-19. Alat ini juga bisa untuk penyakit pernapasan lain dan juga membantu industri lainnya.
Setelah pandemi, tim di balik GeNose bisa mengubah sistem atau software alat tersebut agar bisa digunakan untuk penyakit lain seperti kanker paru-paru
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Bagaimana cara mencegah penyebaran virus cacar? Kebersihan tangan dan kuku sangat penting untuk mencegah penyebaran virus cacar ke area tubuh yang lain atau bahkan ke orang lain.
"Untuk saat ini, fokus GeNose hanya untuk mendeteksi Covid-19. Setelahnya kita akan me-repurpose alat itu untuk yang lain. Jadi setelah pandemi, alatnya tidak akan dibuang," kata Eko di Stasiun KA Pasar Senen, Sabtu (23/1).
Selain itu, GeNose juga dapat digunakan di industri perkebunan. Salah satunya dapat mendeteksi penyakit kelapa sawit dari bau yang dikeluarkan.
"Sawit ketika sakit mengeluarkan bau, jadi kita bisa deteksi kapan sakitnya dan juga pengobatannya," jelas Eko.
Sebelumnya, penumpang kereta jarak jauh diwajibkan untuk melakukan Rapid Test Antigen. Harga Rapid Test ini beragam mencapai ratusan ribu Rupiah.
"Kereta api ini kan tarifnya rendah, jadi kalau antigen lebih mahal daripada tarif, kasihan," tutur Budi.
Alat GeNose ini akan dijual dengan harga eceran tertinggi Rp 62 juta sebelum pajak. Satu alat bisa dipakai 100.000 kali.
Saat ini yang sudah mengimplementasikan GeNose antara lain kantor Kementerian Ristek dan Teknologi (Ristek) dan beberapa Rumah Sakit (RS) di Yogyakarta.
Menko Luhut Harap GeNose Bisa Layani Warga Sampai ke RT/RW
Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Panjaitan, mengapresiasi kerja keras tim Universitas Gajah Mada (UGM) dalam menghadirkan alat pendeteksi Covid-19, GeNose. Dia mengimbau agar alat tersebut bisa tersedia di banyak tempat di Indonesia.
"Kalau bisa semua pakai ini. Semakin banyak yang pakai, akurasi lebih tajam, biaya turun, dan lebih penting lagi ini buatan Indonesia," kata Menko Luhut saat meninjau GeNose di Stasiun Kereta Api Pasar Senen pada Sabtu (23/1).
Penggunaan GeNose, katanya, harus diperluas ke bandara, pelabuhan laut, jaringan hotel dan supermarket, hingga ke pemukiman warga.
"Kita pakai di bandara, pelabuhan laut, stasiun kereta sampai RT/RW. Semakin banyak yang pakai, cost akan turun dan biaya pemakain satu orang juga bisa berkurang," jelas Menko Luhut.
Ditambahkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, implementasi alat GeNose akan dimulai di stasiun-stasiun kereta pada 5 Februari 2021. Setelah itu akan diperluas ke lokasi transportasi lain.
"Kita rencanakan di kereta api akan dimulai pada 5 Februari 2021. Bertahap setelah itu baru pesawat terbang," tutur Menhub Budi.
Implementasi GeNose di stasiun ini, kata Menhub Budi, akan mengurangi beban penumpang KA dibandingkan melakukan Rapid Test Antigen. Biaya tes GeNose sendiri diharapkan bisa di bawah Rp 20.000.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)