Selain Harga Avtur Tinggi, Pengenaan Pajak Buat Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Lebih Mahal
Besaran pengaruh harga avtur terhadap tiket pesawat bekisar 20 sampai 30 persen. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga avtur dunia.
Pengamat energi sekaligus Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mengungkapkan sejumlah faktor penyebab mahalnya harga tiket pesawat untuk rute domestik. Dia menyebut, lonjakan harga tiket pesawat rute domestik bukan hanya disebabkan oleh tingginya harga avtur di dalam negeri.
"Terkait mahalnya harga tiket pesawat rute domestik ini memang bukan hanya disebabkan oleh komponen avtur saja," kata Komaidi dalam acara Media Briefing Pertamina di Gedung Sarinah, Jakarta, Selasa (10/9).
- Sederet Solusi dari Luhut Agar Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Murah
- Harga Tiket Pesawat Dijanjikan Turun Mulai Oktober 2024, Ternyata Begini Langkah yang Diambil Pemerintah
- Turunkan Harga Avtur Jadi Cara Ampuh Buat Tiket Pesawat Lebih Murah
- Harga Tiket Pesawat dari Jakarta ke Kuala Lumpur Hanya Rp831.672, ke Bali Tembus Rp1.553.447 per Orang
Dia mencatat, besaran pengaruh harga avtur terhadap tiket pesawat bekisar 20 sampai 30 persen. Meskipun, nilai ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga avtur dunia.
"Komponen Avtur di dalam harga tiket itu antara 20 sampai 30 persen, artinya ada 70 persen sampai 80 persen itu di luar itu (avtur)," ungkapnya.
Dia mencontohkan, sejumlah hal yang mempengaruhi mahalnya harga tiket antara lain tingginya suku cadang hingga pengenaan pajak oleh pemerintah pusat. Bahkan, maskapai juga dikenakan pajak oleh pemda setempat tujuan rute penerbangan.
"Di luar avtur itu ada biaya gaji pegawai yang cukup besar, dan pajak-pajak lain, termasuk pajak di daerah. Misalnya kita landing di Sidoarjo, di Bandara Djuanda itu ada pajak di daerah yang include di tiket, itu kita harus lihat," ucapnya.
Oleh karena itu, pemerintah dinilai perlu untuk melakukan pembahasan bersama stakeholder terkait untuk menekan harga tiket pesawat rute domestik. Dia menilai, saat ini harga rute domestik sudah terlampau mahal hingga mengalahkan tarif rute internasional.
"Sekarang Jakarta-Papua itu, lebih mahal dari Jakarta - Melbourne, ini perlu diantisipasi," tandasnya.
Harga Avtur Indonesia Paling Mahal se-ASEAN
Sebelumnya, CEO Capital A Berhad, grup layanan penerbangan dan perjalanan yang beroperasi sebagai AirAsia, Tony Fernandes mengungkapkan ada beberapa penyebab harga tiket pesawat domestik di Indonesia mahal.
Menurutnya, penyebab pertama adalah harga bahan bakar pesawat yang mahal dibandingkan negara lain di ASEAN, salah satunya Malaysia.
Tak hanya soal biaya bahan bakar yang mahal, adanya biaya lain juga membuat biaya operasional maskapai terpengaruh, salah satunya terkait pajak sparepart ketika perbaikan.
Tony menambahkan adanya dua kali pungutan pajak yaitu PPn ketika mengisi bahan bakar dan pajak pembelian tiket, juga mendorong harga tiket pesawat domestik di Indonesia mahal.
Tony mengungkapkan dirinya akan bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk membicarakan tentang harga tiket pesawat di Indonesia yang mahal.