Selain penumpang, Jasindo bayar klaim asuransi badan pesawat
Nilainya seharga pesawat Airbus 320 saat ini. Pihak lessor yang akan menagih asuransi kepada Jasindo.
Tidak hanya penumpang, badan pesawat AirAsia QZ8501 yang mengalami kecelakaan dan terjatuh di Selat Karimata pada Minggu (28/12) juga tercover asuransi dalam negeri.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan, PT Jasa Indonesia (Jasindo) menjadi perusahaan yang menanggung asuransi badan pesawat yang akan dibayarkan ke lessor atau pihak yang memberikan leasing kepada AirAsia.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa yang terjadi pada penerbangan Batik Air rute Makassar ke Jakarta yang membuat penumpang panik? Dalam video tersebut terlihat pesawat dalam kondisi gelap dan disebutkan sistem air conditioner (AC) juga mati.
Kepala Eksekutif Pengawas INKB OJK Firdaus Djaelani mengatakan pihak AirAsia tidak berhak menagih asuransi badan pesawat. Pihak lessor yang akan menagih asuransi kepada Jasindo.
"Asuransi badan pesawat dibayar asuransi bukan ke AirAsia tapi ke lessor, itu perusahaan leasing. Mereka minta dalam keadaan apapun, penyebab apapun lessor tetap minta bayar," ucap Firdaus saat konferensi pers di Kantornya, Jakarta, selasa (6/1).
Nilai asuransi yang dibayarkan setara dengan harga pesawat saat ini. Namun, Firdaus mengaku tidak mengetahui detail berapa klaim asuransi badan pesawat maskapai AirAsia.
"Tergantung nilai kapal itu misalnya USD 100 juta ya dibayar seigtu. Tergantung harga kapal itu sekarang," katanya.
Firdaus memastikan saat ini perusahaan asuransi sudah mulai kerja untuk mencairkan asuransi penumpang maupun badan pesawat. Jasindo dan rekannya Sinarmas cabang Surabaya sudah bekerja termasuk mencari ahli waris keluarga penumpang.
"Jadi bukan nanti bekerja setelah KNKT dan Basarnas. Dari sekarang sudah bekerja. Proses supaya nanti evakuasi selesai tidak butuh waktu lama pembayaran," tutupnya.
(mdk/noe)