Selain Ramah Lingkungan, Ini Deretan Keunggulan Pembangunan PLTS Terapung
PLTS Terapung Cirata dibangun oleh cucu usaha PT PLN, PT Pembangkit Jawa Bali Investasi (PJBi) bermitra dengan Masdar, perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab.
Indonesia tengah membangun PLTS Terapung di Waduk Cirata, Purwakarta. PLTS yang akan mulai dibangun pada awal 2021 ini digadang sebagai PLTS Terapung pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara.
PLTS Terapung Cirata dibangun oleh cucu usaha PT PLN, PT Pembangkit Jawa Bali Investasi (PJBi) bermitra dengan Masdar, perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab.
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Siapa yang membangun PLTS di IKN Nusantara? PLTS ini dibangun melalui subholding PLN Nusantara Power (NP) bekerja sama dengan perusahaan energi asal Singapura, Sembcorp Utilities Pte. Ltd.
-
Kapan PLTS di IKN Nusantara ditargetkan beroperasi? PLTS yang berada di Sepaku, Penajam Paser Utara, ini ditargetkan rampung dan beroperasi pada Mei 2024.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Dimana PLTS di IKN Nusantara dibangun? PLTS yang berada di Sepaku, Penajam Paser Utara, ini ditargetkan rampung dan beroperasi pada Mei 2024.
-
Kenapa PLN tampilkan proyek PLTS Terapung di AIPF? Dalam forum tersebut, PLN menunjukan komitmen dalam upaya pengurangan emisi karbon lewat pengembangan PLTS terapung pertama yang juga akan menjadi pasokan utama energi bersih di wilayah Pulau Jawa.
Direktur Operasi PT PJB Masdar Solar Energy, Dimas Kaharudin menjelaskan keunggulan pembangunan PLTS terapung di Indonesia. "Kelebihannya banyak, yang pertama kami tidak perlu akuisisi lahan karena sudah ada (lahan) yang ada airnya, yang selama ini belum terutilisasi jadi bisa dimanfaatkan," ujar Dimas dalam webinar, Kamis (26/11).
Keunggulan lainnya ialah energi listrik yang dihasilkan lebih besar daripada PLTS di darat. Selain itu, pembangunan PLTS terapung akan mengurangi evaporasi dan berdampak positif ke PLTA. "Jadi energinya bisa digunakan untuk membangkitkan listrik," tuturnya.
Menurut Dimas, Indonesia memiliki potensi pembangunan PLTS terapung yang cukup banyak karena Indonesia memiliki banyak waduk. Jika 5 persen dari total keseluruhan waduk bisa dimanfaatkan, maka terdapat potensi energi yang dihasilkan sebanyak 4.300 MWP atau 4,3 Giga Watt (GW).
"Salah satunya PLTS terapung yang potensial ialah PLTS Terapung Cirata dengan kapasitas 145 MWac atau 175 MWdc," ujar Dimas.
Energi Dihasilkan
PLTS Terapung Cirata diperkirakan dapat menghasilkan energi sebesar 250 GWH per tahun. PLTS ini juga akan terhubung dengan jaringan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 150 KV di sekitar waduk.
PLTS ini didukung oleh PLTA Cirata yang memiliki kapasitas terbesar di Indonesia, sekitar 1.008 MW.
"Dengan potensi ini, energi yang dihasilkan bisa mencapai 1,428 GWH per tahun," katanya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)