Sepanjang 2018, BNI Syariah Cetak Laba Rp 416,08 Miliar
PT BNI Syariah membukukan laba sebesar Rp 416,08 miliar, naik 36,67 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dibandingkan 2017 sebesar Rp 307 miliar. Sementara itu, per Desember 2018, Aset Perseroan mencapai Rp 41.05 triliun atau tumbuh sebesar 17,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PT BNI Syariah membukukan laba sebesar Rp 416,08 miliar, naik 36,67 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) dibandingkan 2017 sebesar Rp 307 miliar. Sementara itu, per Desember 2018, Aset Perseroan mencapai Rp 41.05 triliun atau tumbuh sebesar 17,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo menuturkan dari sisi bisnis dana pihak ketiga (DPK) BNI Syariah mencapai Rp 35,50 triliun atau tumbuh 20,82 persen dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 3 juta.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Bagaimana BSI meningkatkan inklusi keuangan syariah di Indonesia? BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan literasi dan menyediakan produk-produk keuangan syariah yang dibutuhkan masyarakat melalui ekosistem keuangan yang terintegrasi. Hal ini demi meningkatkan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat Indonesia.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Apa yang diklaim sebagai informasi palsu yang beredar tentang Bank Syariah Indonesia? Beredar sebuah surat berisi pengumuman diklaim berasal Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mengubah tarif transfer antarbank dari menjadi Rp150.000 per bulan.
-
Kapan penandatanganan kerja sama BNI dan Bank Lampung dilakukan? Acara penandatanganan kerja sama tersebut dilakukan antara Division Head Card Business BNI Grace Situmeang bersama Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, di Menara BNI, Jakarta, Kamis (7/9).
"Komposisi DPK tersebut didominasi oleh dana murah (Giro dan Tabungan) yang mencapai 55 82 persen. Komposisi dana murah ini juga meningkat jika dibanding tahun sebelumnya 51.60 persen," jelasnya di Gedung BNI Syariah, Jakarta Selatan, Kamis (14/2).
Dari sisi penyaluran dana, Perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 28,30 Triliun atau naik 19,93 persen. Komposisi pembiayaan tahun 2018 disumbang oleh segmen konsumer sebesar Rp 13,92 triliun atau setara 49,17 persen.
"Itu diikuti segmen komersial sebesar Rp 7 triliun, segmen kecil dan menengah sebesar Rp 5,97 triliun, segmen mikro Rp 1,08 triliun, dan Hasanah Card sekitar Rp 332,69 miliar. Kemudian Non Performing Financing (NPF) 2018 dibawah 3 persen yaitu sebesar 2.93 persen," ujarnya.
Untuk strategi tahun ini, BNI Syariah akan meningkatkan ekspansi pembiayaan kepada sektor komersial secara selektif kepada nasabah yang memiliki tingkat risiko rendah seperti BUMN.
"Tapi secara bankwide kami akan meningkatkan porsi pembiayaan pada segmen ritel (small and medium) dan sedikit menurunkan porsi segmen komersial. Kami menargetkan segmen komersial tumbuh di kisaran 20 persen," pungkasnya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Perbankan Diminta Tak Layani Pembukaan Rekening Fintech Bodong
BNI Realisasikan 1.150 Unit Hunian Sementara Bagi Korban Bencana
Permudah Investasi, Wapres JK Minta BI Turunkan Suku Bunga Acuan
Jawaban Maybank Indonesia Terkait Demo Mantan Karyawan
Ajukan 12 Tuntutan, Mantan Karyawan Maybank Indonesia Lakukan Demo