September 2016, neraca perdagangan RI surplus USD 1,22 miliar
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan nilai ini merupakan surplus tertinggi sejak September 2015. Sehingga, diharapkan mampu memberikan pengaruh positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai neraca perdagangan Indonesia pada September 2016 mengalami surplus USD 1,22 miliar. Hal ini dipicu oleh sektor non migas yang mengalami surplus USD 1,88 miliar, namun sektor migas mengalami defisit USD 681,1 juta.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan nilai ini merupakan surplus tertinggi sejak September 2015. Sehingga, diharapkan mampu memberikan pengaruh positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa yang dimaksud dengan PBI BPJS? PBI BPJS merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk menanggung biaya iuran BPJS Kesehatan bagi individu atau kelompok yang memenuhi kriteria sebagai penerima bantuan.
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
"Ini merupakan surplus tertinggi kita selama 13 bulan terakhir. Jadi kalau kita lacak dari September 2015 sampai sekarang, surplus USD 1,22 miliar ini merupakan surplus tertinggi," katanya di gedung BPS, Jakarta, Senin (17/10).
Secara kumulatif (Januari-September 2016), neraca perdagangan juga mengalami surplus sebesar USD 5,67 miliar, dengan total ekspor sebesar USD 104,36 miliar dan impor sebesar USD 98,69 miliar.
"Meski secara kumulatif kita surplus, namun dibanding tahun lalu nilai ekspor kita menurun 9,41 persen dan impor juga menurun 8,61 persen. Karena ekonomi global masih lemah, sementara harga komoditas di pasar internasional belum pulih," imbuhnya.
Selain itu, lanjut Suhariyanto, volume neraca perdagangan Indonesia juga mengalami surplus 30,6 juta ton. Ini didorong oleh neraca volume perdagangan non migas yang mengalami surplus sebesar 31,6 juta ton, meski sektor migas mengalami defisit 969.200 ton.
Baca juga:
Menko Luhut siap membuldoser pengganggu Menteri Jonan dan Arcandra
Ini program kerja prioritas Menteri ESDM Ignasius Jonan
Hingga September 2016, industri pengolahan dominasi ekspor Indonesia
Gaet UKM ikut Tax Amnesty, bos pajak blusukan ke Pasar Tanah Abang
September 2016, BPS catat nilai ekspor Indonesia turun 1,84 persen
Ini deretan rencana PLN untuk terangi Papua
Di acara sertijab, Menko Luhut salah sebut kepanjangan ESDM