Sherpa Meeting ke-2, Indonesia Bakal Pamerkan Terumbu Karang Pencegah Perubahan Iklim
Sedikitnya 105 orang perwakilan negara anggota G20 akan menghadiri Sherpa Meeting ke-2 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Acara bagian dari Presidensi G20 Indonesia ini akan dihelat pada 9-11 Juli 2022.
Sedikitnya 105 orang perwakilan negara anggota G20 akan menghadiri Sherpa Meeting ke-2 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Acara bagian dari Presidensi G20 Indonesia ini akan dihelat pada 9-11 Juli 2022.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Edi Prio Pambudi mengungkapkan, tema pertemuan Sherpa kali ini berbeda dari sebelumnya. Dengan konsep kasual, dan alami, dia ingin menunjukkan pesona Indonesia kepada perwakilan sejumlah negara di dunia.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Bagaimana Indonesia mendorong pemerintah agar mengatasi perubahan iklim di Sidang Umum ke-44 AIPA? “Dalam aspek itu, peran dan visi parlemen sangat penting dan besar untuk tidak hentinya selalu mendorong pemerintah agar melakukan segala upaya tidak hanya bisnis as usual, tapi juga out of the box, melampaui daripada konsep-konsep biasa,” ujar Wakil Ketua BKSAP DPR RI ini.
-
Kapan Pemprov Kaltim mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Upaya transformasi energi di Kalimantan Timur mulai diterapkan dalam bisnis perusahaan daerah (Perusda) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia perlahan beralih ke energi terbarukan.
-
Apa inovasi Pertamina Hulu Rokan yang dipamerkan di COP28? PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memaparkan inovasinya dalam pembuatan lahan basah untuk mengelola limbah air terproduksi dampak dari kegiatan operasionalnya.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
Dalam daftar kegiatan Sherpa Meeting ke-2 ini, Edi menyebut akan mengajak delegasi negara anggota G20 untuk melihat sejumlah implementasi komitmen Indonesia. Salah satunya mengajak delegasi untuk menanam terumbu karang. Di mana, Labuan Bajo disebut menjadi salah satu pusat terumbu karang dunia.
"Supaya paham, bahwa coral ini bukan batu, tapi sebuah binatang yang membantu untuk mengatasi climate change karena mempunyai peran sangat besar," katanya dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian RI, Jakarta, Kamis (7/7).
"Sehingga nanti di Indonesia kan lengkap, tak hanya mangrove, sehingga bisa membantu promosi sejumlah negara kepulauan lainnya," tambah Edi.
Selain itu, delegasi juga akan diajak melihat implementasi energi terbarukan yang ada di Pulau Mesah, Nusa Tenggara Timur. Dia mengklaim, wilayah kampung nelayan disana telah menerapkan energi bersih dengan bertumpu pada panel surya.
Dengan itu, dia berharap bisa mendorong komitmen negara anggota G20 untuk bisa menghadirkan energi bersih yang murah dan terjangkau.
"Kita tunjukkan ke mereka supaya bisa confidence mendorongenergy transition sampai ke level masyarakat, ada buktinya di Indonesia," katanya.
Dia mengkonfirmasi sekitar 105 orang lebih akan hadir secara fisik. Itu terdiri dari delegasi negara anggota G20 dan beberapa negara undangan. Disamping itu, ada juga sejumlah organisasi internasional yang turut menghadiri 2nd Sherpa Meeting ini.
"Mengacu data per 7 Juli, Delegasi anggota G20 akan hadir in person, negara undangannya ada lima, organisasi internasional ada, ada virtual nanti 2 organisasi internasional," katanya.
Edi menyampaikan seluruh perwakilan dari negara G20 akan hadir secara fisik. Dia menyebut sejumlah negara undangan yang akan hadir juga dalam Sherpa Meeting kali ini. Di antaranya, Spanyol, Singapura, Belanda, Fiji, Uni Emirat Arab. Kemudian, Senegal, Kamboja, Rwanda, dan Suriname masih dalam tahap konfrmasi.
"Karena kan memang kita mengundang negara berkembang lainnya," katanya.
"Organisasi internasional ada ADB, ILO, IMF, Islamic Development Bank, ada WHO, UN, World Bank, OECD," terang dia.
Edi mengungkap, dalam Sherpa Meeting kali ini, akan mengumpulkan masukan dari sejumlah working group yang jadi bagian Sherpa Track. Setidaknya, ada 11 working group, 1 inisiatif, ditambah 10 engagement group.
"Banyak isunya yang dibahas mengenai agriculture hingga energy transition," katanya.
Fokus Bahasan
Bahasan Sherpa Meeting ke-2 akan berfokus pada transisi energi, kepedulian lingkungan, hingga keberlanjutan. Termasuk di dalamnya akan membahas mengenai masukan negara-negara anggota G20.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi mengatakan, agenda utamanya adalah mengumpulkan pendapat negara-negara anggota G20. Alasannya, ini jadi modal sebagai tindak lanjut komitmen kedepannya.
"Yang utama adalah akan mendengarkan dan mendapatkan input komentar masukan dari seluruh Sherpa (perwakilan negara) dari hasil-hasil pembahasan semua dibawah Sherpa Track, termasuk juga nanti mengundang engagement group," terangnya.
"Harapannya dari pertemuan ini, kita mendapatkan gambaran yang akan kita gunakan untk nanti menyusun leaders declaration," tambah dia.
Setelah mendapatkan berbagai masukan dari negara anggota G20, Edi mengatakan selanjutnya akan meramu masukan tersebut. Dimana keseluruhan isu yang dibahas merujuk pada tiga isu utama Presidensi G20.
"Nanti akan ada tugas kita meramu lagi itu semua, kalau ktia tahu ad 3 isu utama, tapi di Sherpa ada isu yang cross-cutting yang berhubungan langsung ke masyarakat, ini proses menyusun bagian dari storyline, walau ujungnya akan ke 3 isu utama," terangnya.
Dia memberikan sedikit bocoran mengenai sejumlah langkah konkret yang nantinya akan jadi buah dari Sherpa Meeting ke-2 ini. Hal ini berkaitan dengan komitmen negara anggota G20 guna mendukung pertumbuhan ekonomi global.
"Tentu masing-masing working group ada, hanya saja kita ingin mendapatkan pandangan, karena ini pendekatan bagi negara G20. Kita bantu pengembangan startup seluruh dunia, ada program dari PBB yang kita libatkan, jadi itulah yang akan kita angkat," tuturnya.
Disamping itu, pengembangan metode edukasi jarak jauh juga jadi salah satu yang disebut akan diperhatikan negara anggota G20. "Nanti paling tidak list project yang tidak hanya untuk Indonesia, tapi juga negara lain," kata dia.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)