Siap-Siap, Harga Makanan Warteg Jadi Mahal Imbas Kenaikan BBM
Pelaku Usaha Warung Tegal (Warteg) bersiap menaikkan harga makanan dalam waktu dekat. Hal ini merespon kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang ditetapkan pemerintah sejak Sabtu (3/9).
Pelaku Usaha Warung Tegal (Warteg) bersiap menaikkan harga makanan dalam waktu dekat. Hal ini merespon kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang ditetapkan pemerintah sejak Sabtu (3/9).
"Kami berat untuk bertahan tidak menaikan harga menu di warteg, sekarang lagi menghitung kenaikan," kata Ketua Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Senin (5/9).
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kapan harga gula di Boyolali naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi.
-
Kenapa harga BBM di Singapura tinggi? Penerapan tarif pajak yang lebih tinggi telah menaikkan harga minyak di negara kecil tersebut.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga ayam potong mulai naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya. Sebelum berada di angka Rp40 ribu, ayam potong masih stabil di Rp32 ribu per kilogram. "Sebelumnya harga ayam potong Rp32 ribu per kilogram (kg), namun saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram," kata salah seorang pedang, Yayan, mengutip ANTARA.
Mukroni menyampaikan, keputusan untuk melakukan penyesuaian harga terpaksa dilakukan merespon mulai merangkak naiknya harga sejumlah bahan pangan imbas lonjakan harga BBM. Seperti, komoditas beras kemasan 50 kilogram (kg) yang mengalami kenaikan Rp500 per kg.
"Harga sayur-sayuran juga sudah naik. Kemudian telur masih tinggi Rp30.000 per kilogram dari harga normal Rp 24.000 per kilo. Cabai merah juga Masih Rp80.000 per kilo," bebernya.
Meski begitu, Mukroni khawatir penyesuaian tarif makanan akan membuat pelanggan kabur. Mengingat, daya beli pelanggan warteg yang didominasi kelompok ekonomi menengah ke bawah masih belum pulih setelah dihantam pandemi Covid-19.
Untuk itu, pihaknya berencana menaikkan harga makanan di warteg tidak lebih dari 20 persen. Sehingga, harga baru diharapkan tetap terjangkau bagi pelanggan warteg.
"Jika, menaikkan (harga) kami tidak lebih dari 20 persen. Kalau lebih pelanggan bisa lari atau kabur," tutupnya.
Baca juga:
Ada Demo Kenaikan BBM di Istana dan DPR, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Angkot di Majalengka Mogok akibat Kenaikan Harga BBM, Pelajar Diangkut Mobil Polisi
Dampak Kenaikan Harga BBM, Tarif Angkot di Bogor Ikut Naik jadi Rp5.000
Dilema Pedagang Bensin Eceran Usai Harga BBM Naik
Kenaikan Inflasi Akibat Harga BBM Naik Dinilai Hanya Sementara
Harga BBM Naik, Asosiasi Desak Pemerintah Revisi Aturan Tarif Ojek Online