Siapkan Investasi Rp 1,4 Triliun, Jaringan Hotel OYO Kelola 500.000 Kamar di 337 Kota
OYO akan menggunakan sekitar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun dana dari total 600 juta USD yang telah dialokasikan untuk investasi di China. Dana ini akan digunakan untuk melakukan peningkatan kualitas, sistem dan pelayanan pelanggan.
Jaringan hotel asal India, OYO Hotels mengumumkan telah melakukan ekspansi ke lebih dari 337 kota dan 500.000 kamar di China. Hal ini membuat OYO menjadi grup hotel terbesar kedua di negara itu dalam kurun waktu 1,6 tahun.
Tak puas di situ saja, OYO akan menggunakan sekitar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun dana dari total 600 juta USD yang telah dialokasikan untuk investasi di China. Dana ini akan digunakan untuk melakukan peningkatan kualitas, sistem dan pelayanan pelanggan.
-
Siapa yang merancang Hotel Indonesia? Bangunan Hotel Indonesia dirancang oleh arsitek Abel Sorensen, dan istrinya Wendy asal Amerika Serikat.
-
Kenapa Hotel Indonesia dibangun? Hotel ini dibangun atas gagasan dan perencanaan matang presiden RI pertama, Soekarno.
-
Apa ciri khas dari 'Downtown Hotel'? Berbeda dengan residential hotel yang jauh dari keramaian, downtown hotel justru berada di pusat keramaian. Biasanya, jenis hotel ini berada di kawasan perdagangan dan perbelanjaan.
-
Kapan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda di Hotel Majapahit? Tempat Bersejarah Atap bangunan hotel jadi saksi perjuangan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda Merah Putih Biru menjadi Merah Putih pada 19 September 1945.
-
Kapan Hotel Indonesia diresmikan oleh Presiden Soekarno? Hotel Indonesia diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 oleh Presiden RI Pertama, Soekarno, guna menyambut pagelaran Asian Games IV tahun 1962.
-
Siapa yang menginjak-injak lencana merah putih di hotel di Jalan Bali? Konflik bermula ketika seorang penghuni hotel merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai oleh pemuda Indonesia.
"Saat ini OYO telah merekrut lebih dari 10.000 orang dan membuka lapangan kerja untuk lebih dari 200.000 penggiat perhotelan di China," ujar COO OYO China, Sam Shih
Selama beroperasi di China, jaringan hotel ini berfokus di kota-kota lapis kedua dan berkembang hingga ke kota lapis keenam.
"Kami memiliki beberapa prioritas kunci selama tahun 2019, termasuk ekspansi secara menyeluruh dari jaringan OYO dengan menjaga konsistensi kualitas produk dan layanan berkualitas tinggi," ucap General Counsel OYO China, Shella Ng.
OYO telah berkembang pesat di kota-kota lapis bawah China untuk menghadirkan pengalaman menginap bagi pelanggan yang mencari kualitas dan personalisasi layanan, sekaligus mendorong konsumsi pariwisata dari sisi akomodasi, mirip dengan Pinduoduo dan perusahaan yang berfokus pada pasar lapis ke-2 lainnya di China.
Untuk memastikan bahwa para pemilik aset bisa menjangkau pelanggan dari seluruh dunia, OYO Hotels juga selalu mencari cara untuk bekerjasama dengan Online Travel Agents (OTA) seperti Fliggy, Ctrip, dan platform lain yang mampu membangun traffic pengguna.
OYO juga baru saja mengumumkan kerja sama strategis dengan Alipay, dengan meluncurkan mini program OYO di Alipay.
(mdk/idr)