Sindiran Keras Jokowi untuk Para Menteri
Jokowi menyindir, kementerian membangun gedung tapi dibiarkan terbengkalai. Tidak dipakai sendiri atau bahkan disewakan ke pihak lain untuk mendapatkan pemasukan ke kas negara.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi tercatat beberapa kali menyindir para menteri. Sindirian ini cukup keras walaupun mungkin hanya dalam bentuk gurauan. Sindirian pertama Jokowi ditujukan ke menteri atau kementerian yang menyia-nyiakan aset negara.
Jokowi menyindir, kementerian membangun gedung tapi dibiarkan terbengkalai. Tidak dipakai sendiri atau bahkan disewakan ke pihak lain untuk mendapatkan pemasukan ke kas negara.
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Siapa saja yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Sejumlah petinggi PT Vale Indonesia Tbk bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/8) pagi. Petinggi PT Vale yang datang ke Istana di antaranya Direktur PT Vale Indonesia Febriany Eddy, Chairman Vale Base Metal Global Mark Cutifani, dan Chief Sustainable and Corp Affair Vale Base Metal Emily Olson.
-
Siapa yang meminta tanda tangan Presiden Jokowi? Pasangan artis Vino G Bastian dan Marsha Timothy kerap disebut sebagai orang tua idaman. Pasalnya demi impian sang anak, Jizzy Pearl Bastian, pasangan orang tua ini rela melakukan segala cara.
-
Siapa yang mengunjungi Presiden Jokowi di Indonesia? Presiden Jokowi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan, Paus Fransiskus, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Jokowi memanggil dua menteri PKB tersebut? Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil dua menteri Partai Kebangkitan Bangsa, yaitu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah.
-
Apa yang ditekankan oleh Jokowi tentang UU Perampasan Aset? Jokowi menekankan pentingnya adanya undang-undang perampasan aset. Hal ini untuk memaksimalkan penyelamatan aset dan pengembalian uang negara. Hal itu diungkapkan Jokowi saat memberi pengarahan dalam Peringatan 22 Tahun Gerakan Nasional Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/4). "Terakhir saya titip upayakan maksimal penyelamatan dan pengembalian uang negara sehingga perampasan aset menjadi penting untuk kita kawal bersama," ucap Jokowi.
"Dibangun gedung dibiarkan nganggur. Disewa enggak, dipakai enggak. Hal-hal ini harus diberhentikan," ungkap Jokowi saat memberikan sambutan di acara Outlook Ekonomi Indonesia 2023 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Rabu (21/12).
Tak hanya membangun gedung, anggaran kementerian/lembaga juga dibelikan peralatan tetapi tidak pernah dipakai. Malah barang-barang yang dibeli tersebut hanya ditumpuk di gudang. "Ada yang ditumpuk di gudang, banyak itu. Coba cek dinas-dinas, di BUMN. Banyak sekali. Dipikir saya enggak tahu? Tahu!," ungkapnya kesal.
Dia mengatakan, belanja barang yang demikian membuat banyak aset yang nganggur dan tidak produktif. Membeli peralatan yang sebetulnya tidak diperlukan. "Hal-hal yang seperti ini atau membeli alat yang sebetulnya tidak diperlukan juga banyak pembelanjaan hal-hal yang tidak produktif seperti ini," kata dia.
Jokowi pun meminta ini menjadi perhatian. Pemerintah harus bisa memanfaatkan berbagai aset yang dimiliki. "Makanya kemampuan domestik kita harus kita garap," kata Jokowi.
Dia pun meminta ini menjadi perhatian. Pemerintah harus bisa memanfaatkan berbagai aset yang dimiliki. "Makanya kemampuan domestik kita harus kita garap," pungkasnya.
Sindir Menteri Hanya Datang saat Susah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir para menteri yang datang kepadanya hanya pada saat susah. Dia mengaku sering hanya didatangi para menterinya untuk menyelesaikan permasalahan yang pelik dan tidak bisa dipecahkan sendiri.
"Kalau yang masalah, yang problem, menteri-menteri itu mesti menghadap ke saya," kata Jokowi saat memberikan sambutan di acara Outlook Ekonomi Indonesia 2023 di Hotel Ritz Calton, Jakarta Selatan, Rabu (21/12).
Namun, untuk urusan senang-senang, Jokowi mengaku ditinggalkan para menteri. Bahkan seringnya tidak diajak. "Kayak kemarin nyanyi-nyanyi, makan-makan tidak pernah ngajak saya," ungkapnya lagi.
Sebelumnya, di depan Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memiliki suara yang indah. Suara merdu bendahara negara ini bahkan dinilai mirip dengan penyanyi ternama Rossa.
"Pak Presiden, lapor Pak Presiden, Bu Menteri Keuangan kemarin nyanyi sama Rossa, suaranya saya enggak bisa bedakan Pak," gurau Airlangga.
Momen yang dimaksud Airlangga yaitu malam Apresiasi Sukses Presidensi G20 di sebuah hotel di Jakarta Pusat. Malam itu, Sri Mulyani berduet dengan Rossa membawakan lagu berjudul Wanita.
Acara tersebut dihadiri sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju, seperti Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Luar Negeri Retno Edi Marsudi. Tak terkecuali Airlngga sebagai tuan rumah.
Dalam acara tersebut tak hanya Sri Mulyani yang turut menyumbangkan suaranya. Ada Menteri Retno dan Airlangga yang juga ikut bernyanyi bersama.
Catatan merdeka.com, pada 7 Desember lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono berduet nyanyi bareng dalam acara Serah Terima Hibah Barang Milik Negara (BMN).
Dua menteri itu bernyanyi bersama menghibur para undangan yang hadir di acara tersebut. Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono menyanyikan lagu Scorpion berjudul Always Somewhere.
Basuki memainkan alat musik drum dan Sri Mulyani bernanyi bersama grup band dari Kementerian PUPR. Duet dua menteri itu disambut meriah tamu yang hadir.
Kemudian 5 Desember lalu, Menpora Zainuddin Amali dan Menko Ekonomi Airlangga Hartarto makan malam bareng usai mengecek kesiapan venue Kejuaraan Dunia Wushu Junior 2022 di ICE BSD.
(mdk/idr)