Sinergi Bank BUMN, pengadaan satu ATM bisa hemat Rp 75 juta
Pengadaan dan perawan mesin ATM milik Bank BUMN akan dikelola oleh perusahaan prinsipal buatan Telkom.
Himpunan Bank-Bank milik Negara (Himbara) sepakat akan mensinergikan sistem pembayaran untuk meningkatkan efisiensi transaksi perbankan dan kedaulatan sistem pembayaran di Tanah Air. Salah satunya adalah dengan penggunaan dan pengadaan mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) secara bersama melalui perusahaan prinsipal.
Perusahaan prinsipal ini akan dikomandoi oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom). Perusahaan inilah nantinya yang akan memfasilitasi proses switching transaksi antara bank-bank Himbara di ATM.
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Kapan Gedung De Javasche Bank diresmikan? Gedung De Javasche Bank ini diresmikan pada 30 Juli 1907, disusul dua kantor cabang lainnya pada 15 Januari 1908 dan 3 Februari 1908.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
Direktur Bank BRI, Asmawi Syam mengatakan, sinergi mesin ATM bersama melalu perusahaan prinsipal akan menghemat dana operasional seperti biaya perawatan maupun pengadaan ATM.
"Selama ini kalau membeli sendiri harga ATM sekitar Rp 100 juta dan jika kita membelinya sekarang secara bersama itu menjadi Rp 25 juta masing masing, maka kita bisa menghemat dana mencapai Rp 75 juta pengadaan satu ATM." Kata Asmawi di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (9/9).
Secara keseluruhan, biaya penghematan yang didapat oleh bank pelat merah mencapai Rp 6,8 triliun.
Di lain hal, Direktur Utama Telkom, Alex J Sinaga mengatakan, perusahaan prinsipal itu sepenuhnya milik Telkom Indonesia dan kepemilikannya akan berubah setelah terbentuknya holding BUMN keuangan.
"Kemudian nanti setelah ada holding BUMN Keuangan di tahun 2017 dan Telkom menjadi minoritas. Jadi mengenai kepemilikan itu kewenangan Ibu BUMN (Rini Soemarno)," ujar Alex.
Direktur Utama BTN, Maryono mengatakan, perusahaan prinsipal akan membuat biaya traksaksi ATM lebih murah. Sehingga akan meningkatkan efisiensi dengan sharing infrastruktur dengan sistem pembayaran.
"Perusahaan prinsipal diharapkan dapat meningkatkan kontrol atas transaksi dan mengurangi ketergantungan terhadap prinsipal asing," kata Maryono.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengatakan sinergi bank Himbara akan menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dengan membentuk sebuah perusahaan prinsipal yang akan memfasilitasi proses switching transaksi antara bank-bank Himbara. Kerja sama ini akan menggabungkan 10.000 ATM milik perbankan BUMN.
"Bisnis plan akan bisa terbentuk akhir 2017 mendatang, untuk akhir 2016 membentuk uji coba perusahaan dan ada ATM yang digabungkan ada 10.000 ATM," ujar Rini di kantornya, Jakarta, Jumat (9/9).
Baca juga:
3 Bank BUMN keroyokan beri utang Rp 32 triliun ke PLN
Rugi Rp 821 M, Garuda Indonesia ingin negosiasi biaya sewa pesawat
Menteri Rini: 10.000 ATM milik Bank BUMN akan digabung akhir 2016
Target ambisius Rini, aset BUMN capai Rp 7.000 triliun di 2019
Bos Kadin dan Apindo beda pendapat soal holding BUMN Migas