Sinergikan Data Lahan Pertanian, Mentan Syahrul Temui Menteri Sofyan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bertemu dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) Sofyan Djalil untuk mencocokkan data lahan baku sawah yang dimiliki tiap lembaga terkait. Langkah ini dinilai sebagai awal untuk menyatukan seluruh data pertanian agar tidak terdapat perbedaan konsepsi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bertemu dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) Sofyan Djalil untuk mencocokkan data lahan baku sawah yang dimiliki tiap lembaga terkait. Langkah ini dinilai sebagai awal untuk menyatukan seluruh data pertanian agar tidak terdapat perbedaan konsepsi.
"Kita menyamakan persepsi dan data tentang data lahan baku sawah, ya beberapa waktu yang lalu ada perbedaan data yang telah dipublish dengan perspektif kementerian pertanian," ujar Sofyan di kantor Kementerian ATR/BPN, Kamis (31/10).
-
Kenapa Kementan giat dalam mengekspor produk pertanian? Kita melakukan ekspor untuk yang kesekian kalinya. Dan menurut pak menteri ekspor ini bisa mencapai 900 triliun. Artinya kita tidak hanya negara pengimpor tetapi juga pengekspor. Ini adalah usaha keras kita dan apa yang kita ekspor juga bukan hanya mentah tapi hilirisasi. Kita memang ingin produk hilirisasi ini terus berkembang. Ini akan membantu mengembangkan usaha masyarakat, terutama UMKM," katanya.
-
Kapan Kementan mengadakan rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian di seluruh Indonesia? Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk mengawal jalannya produksi beras pada tahun ini. Dia ingin Indonesia mampu mencapai swasembada sehingga tak lagi bergantung pada kebijakan impor."Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri. Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut," ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Bagaimana Kementan mendorong kerjasama dengan negara lain dalam mengembangkan pertanian? Dedi mengatakan, dukungan implementasi ASEAN terhadap regional guidelines for sustainable agriculture juga perlu dilakukan dengan basis pengembangan sumber daya manusia untuk membangun sistem pertanian, kehutanan dan pangan yang jauh lebih tangguh.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Kapan Kementan melakukan ekspor komoditas pertanian? Berdasarkan data BPS, Wapres menyebut volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton.
-
Apa yang diusulkan oleh Kementan untuk memperkuat sektor pertanian di negara Asean? Indonesia sendiri mendorong semua negara Asean untuk meningkatkan teknologi pertanian digital, ekonomi sirkular, energi biomassa, pengurangan emisi gas rumah kaca dan pengendalian hama terpadu,
Sebelumnya, Kementerian ATR/BPN mempublikasi data lahan baku sawah seluas 7,1 juta hektare pada tahun 2018. Namun, saat Kementan melakukan verifikasi ulang, hasilnya berbeda.
"Sekarang, kita sudah verifikasi data lahan di 20 provinsi penghasil beras utama. Dan sudah ada data yang disepakati bersama oleh BPS (Badan Pusat Statistik), BIG (Badan Informasi Geospasial), Kementan dan ATR/BPN," ujar Sofyan.
Untuk hasil spesifiknya, Sofyan tidak bisa menyebutkannya sekarang karena perhitungannya memakan waktu. Namun dirinya berharap, bulan depan, data koreksi dari publikasi tahun lalu bisa segera keluar.
"Mudah-mudahan, 1 Desember data yang baru dan sudah dikoreksi bisa keluar," ujarnya.
Sementara itu, Mentan Syahrul mengatakan, mereka juga membicarakan tentang definisi sawah antar kementerian, agar tidak terjadi perbedaan persepsi. "Sebenarnya, definisi sawah (Kementan dan ATR/BPN) sama," ujar Syahrul.
Setelah mencocokan data lahan pertanian dengan Kementerian ATR/BPN, dia direncanakan akan mendatangi kantor Kementerian Perdagangan pada Jumat (1/11).
"Kalau saya ditanya, hari ini saya akan ketemu Menteri Koperasi, besok akan ketemu Menteri Perdagangan, kemarin dengan BPS, kita harus menyatu, urusannya sama kok, untuk negara, untuk rakyat," ungkapnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Gerebek Gudang di Gresik & Blitar, Polisi Sita 16,7 Ton Benih Pertanian Ilegal
Eks Mentan Amran Curiga Data Sawah Dipermainkan Mafia, Ini Jawaban BPS
Politisi Gerindra Sebut Data BPS Sudah Melalui Kajian Matang
Jadi Mentan, Syahrul Yasin Limpo Tantang Mafia di Sektor Pertanian
Syahrul Yasin Limpo, Putra Pejuang Kemerdekaan yang Menjadi Menteri Pertanian
Petani di Daerah Tertinggal Terapkan Smart Farming