PAN Sesalkan Data Pertahanan Diumbar saat Debat: Mungkin Capres Lain Cocok Jadi Gubernur dan Dosen
PAN menilai Indonesia penting memiliki Presiden seperti Prabowo Subianto yang mengerti dan memahami tentang geopolitik, pertahanan dan keamanan.
PAN menilai Indonesia penting memiliki Presiden seperti Prabowo Subianto yang mengerti dan memahami tentang geopolitik, pertahanan dan keamanan.
PAN Sesalkan Data Pertahanan Diumbar saat Debat: Mungkin Capres Lain Cocok Jadi Gubernur dan Dosen
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto menyayangkan ada capres menjadikan data pertahanan nasional sebagai bahan untuk mendebat capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Yandri mengatakan bahwa sangat tidak elok mengumbar data pertahanan nasional yang bersifat rahasia dalam sebuah debat terbuka.
"Sangat berbahaya apabila orang seperti ini kalau menjadi Presiden. Negara bisa hancur kalau rahasia pertahanan nasional diumbar ke publik," kata Yandri dalam keterangannya, Rabu (10/1).
Komandan Penggalangan TKN Prabowo-Gibran ini justru menilai capres lain di luar Prabowo lebih layak menjadi gubernur atau dosen.
"Kemudian ada juga calon yang belum layak jadi capres, mungkin cocok dan baik menjadi dosen. Walaupun kami yakini banyak juga dosen-dosen lain di Indonesia yang layak menjadi calon presiden," ujar Yandri.
Yandri mengungkapkan pentingnya Indonesia memiliki Presiden seperti Prabowo Subianto yang mengerti dan memahami tentang geopolitik, memahami pertahanan dan keamanan. Serta mempunyai jiwa patriot dan nasionalisme yang tinggi.
"Prabowo akan membawa Indonesia menjadi negara yang lebih disegani dan dihormati di pergaulan internasional," tutup Yandri.
Sebelumnya dalam salah satu segmen debat ketiga Pilpres 2024 digelar KPU di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (7/1) malam, calon presiden Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo meminta Prabowo Subianto membuka data tentang pertahanan. Tema debat ketiga itu mengenai Pertahanan dan Keamanan, Hubungan Luar Negeri dan Geopolitik.
Anies meminta Prabowo membuka data soal pertahanan tentang belanja alat utama sistem pertahanan (alutsista).
Prabowo lantas mengajak Anies untuk bertemu di lain kesempatan jika ingin mengetahui data yang dimaksud. Prabowo mengatakan, butuh waktu lebih panjang untuk melihat data lengkap.
Sementara itu, Ganjar juga mempertanyakan kepada Prabowo mengapa sejumlah data menunjukkan Indeks pertahanan Indonesia menurun. Ganjar kemudian meminta Prabowo memberikan solusi terkait permasalahan tersebut.
Prabowo membantah tidak bersedia menyanggah data yang disampaikan Ganjar. Namun, menurut Prabowo, waktu yang disediakan tidak cukup.