Singgung Kondisi Afrika, Jokowi Minta Masyarakat Hemat Gunakan Air
"Saya bisa merasakan begitu pentingnya air kemarin 4 hari di Afrika," kata Jokowi.
"Air memiliki peranan yang penting untuk keberlangsungan kehidupan," kata jokowi.
Singgung Kondisi Afrika, Jokowi Minta Masyarakat Hemat Gunakan Air
Singgung Kondisi Afrika, Jokowi Minta Masyarakat Hemat Gunakan Air
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk menggunakan air sebaik mungkin. Sebab, air memiliki peranan yang penting untuk keberlangsungan kehidupan.
Jokowi pun bercerita saat dirinya mengunjungi Afrika selama 4 hari kemarin, dan melihat bagaimana negara tersebut mengalami kekurangan air.
- FOTO: Usai Pantau Persediaan Beras di Gudang Bulog, Jokowi Mulai Bagi-Bagi Sekarung Beras untuk Warga
- Jokowi Pastikan Stok Beras Aman: Jangan Khawatir, Kita Punya 2 Juta Ton
- Momen Jokowi Kebablasan Langsung Ditegur Tentara Afrika sampai Putar Balik
- Melawat ke Afrika, Jokowi Bawa Misi Perkuat Solidaritas Negara Global Selatan
"Saya bisa merasakan begitu pentingnya air kemarin 4 hari di Afrika. Kita ini sering tidak merasa betapa pentingnya air karena kita tidak pernah merasa kekurangan air," ujar Jokowi saat meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mebidang, Kota Binjai, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (25/8).
Pembangunan SPAM Regional Mebidang ini menelan anggaran sebesar Rp948 miliar dan memiliki kapasitas sebesar 1100 liter per detik.
Kepala Negara itu meminta kepada Gubernur, Bupati dan Walikota setempat supata menindaklanjuti sambungang-sambungan ke rumah tangga karena menyangkut kurang lebih 88 ribu saluran rumah tangga.
"Karena pembangunan SPAM ini kalau dijiwakan bisa 440.000 jiwa, sangat besar sekali. Ini kerja sama dengan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Tanahnya, tanah provinsi," jelas Jokowi.
Setelah itu, Jokowi pun juga akan meresmikan Jembatan Aek Tano Ponggol, yang menelan biaya hampir Rp157 miliar.
"Kedua juga akan diresmikan Jemabtan Aek Tano Ponggol panjangan bentangnya 294 meter dan bentang utamanya 99 meter dan lebarnya 8 meter," terang Kepala Negara itu.
Sebelumnya, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Raharja mencatat kapasitas air baku untuk melayani air perpipaan di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi mengalami penurunan sampai 60 persen. Ini terjadi imbas musim kemarau dampak dari fenomena El Nino.
Direktur Utama Perumda Tirta Raharja, Teddy Setiabudi mengungkapkan bahwa kejadian turunnya kapasitas air baku ini terjadi merata di sumber-sumber air baku utama Tirta Raharja, yakni Situ Cileunca, Situ Cipanunjang, Sungai Cisangkuy, Situ Lembang dan Sungai Cimahi.
"Sejak memasuki bulan Agustus fenomena El Nino ini semakin kuat sehingga penurunan kapasitas di sumber-sumber air kita ini sudah menurun antara 40-60 persen," kata Teddy di Cimahi, Jawa Barat, Senin.
Dengan sumber air baku yang mengering, kata Teddy akhirnya pihak Tirta Raharja relatif hanya bisa mengolah rata-rata 50 persen dari kapasitas dalam kondisi normal, sehingga ribuan orang atau sekitar 40 persen pelanggan terdampak.
Sejumlah 40 persen warga yang terdampak itu, lanjut dia, tersebar di wilayah Soreang, Banjaran, Majalaya, Baleendah, Bojongsoang sampai ke Rancaekek.
"Kurang lebih pelanggan kita ada 35.000 dan yang terdampak di sekitaran situ berkisar 10.000 pelanggan namun dengan kasus yang berbeda," kata Teddy.