SMF Biayai Pembangunan 594.172 Unit Rumah Subsidi Sejak 2018, Totalnya Tembus Rp21 Triliun
Dana ini disalurkan kepada masyarakat melalui perbankan dengan bunga yang telah ditentukan pemerintah maksimum sebesar 5 persen.
Total outstanding pinjaman yang diberikan oleh SMF di tahun 2023 mencapai Rp36 triliun, meningkat 32,4 persen.
SMF Biayai Pembangunan 594.172 Unit Rumah Subsidi Sejak 2018, Totalnya Tembus Rp21 Triliun
SMF Biayai Pembangunan 594.172 Unit Rumah Subsidi Sejak 2018, Totalnya Tembus Rp21 Triliun
- Kuota Rumah Subsidi Ditambah 34.000 Unit, Anggaran Rp4,3 Triliun
- Kisah Pria Sukses Bangun 6.000 Rumah Subsidi Walau Hanya Lulusan SMP, Omzetnya Capai Rp200 Miliar
- Kejar Target Pembiayaan 166.000 Rumah, SMF Minta Suntikan Dana Rp1,89 Triliun
- Masyarakat Makin Sulit Punya Rumah, Potensi Backlog Perumahan Bertambah 170.000 Unit Tiap Tahun
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mencatat telah menggelontorkan penyaluran pembiayaan kredit kepemilikan rumah (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) Rp21,64 triliun. Jumlah tersebut terhitung sejak 2018-2023.
Direktur Keuangan dan Operasional PT SMF, Bonai Subiakto mengatakan, dari total itu pihaknya sudah membiayai sebanyak 594.172 unit rumah di seluruh Indonesia.
Adapun untuk tahun 2023, perusahaan telah menyalurkan pembiayaan mencapai Rp6,6 triliun, atau setara dengan 172.000 debitur.
Atas pencapaian ini, total outstanding pinjaman yang diberikan oleh SMF di tahun 2023 mencapai Rp36 triliun, meningkat 32,4 persen
dibanding pada tahun sebelumnya yang sejumlah Rp27,16 triliun.
Bonai menjelaskan, sumber biaya kredit KPR FLPP itu didapatkan dari dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp9,33 triliun dan Rp12,31 triliun yang bersumber dari dana penerbitan surat utang.
"Kami berbagi tugas dengan BP Tapera. Jika mereka menyalurkan porsi pembiayaan KPR FLPP sebesar 75 persen, kami menyalurkan porsi 25 persen. Dana ini disalurkan kepada masyarakat melalui perbankan dengan bunga yang telah ditentukan pemerintah maksimum sebesar 5 persen," kata Bonai dalam acara press tour Kementerian Keuangan, Gunung Kidul, Yogyakarta, Kamis (2/5).
Sebagai informasi, perusahaan mengemban penugasan khusus yaitu mendukung penyediaan rumah yang layak bagi MBR melalui penyaluran pembiayaan KPR FLPP.
Pada tahun 2023, pemerintah telah mengalokasikan investasi dalam APBN untuk mendukung program FLPP kepada Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) sebesar Rp19,48 triliun dan PMN kepada SMF sebesar Rp1,53 triliun.
Dengan sejumlah pencapaian tersebut, SMF berhasil membukukan pendapatan pada 2023 sejumlah Rp2,09 triliun, meningkat 17,70 persen dibanding tahun sebelumnya yang sejumlah Rp1,77 triliun.
Selain itu, Perseroan juga berhasil membukukan laba bersih sejumlah Rp465,62 miliar, atau meningkat dibanding realisasi pada 2022 yang sebesar Rp417,69 miliar.