Soal KPR, BJB siap bersaing dengan bank nasional
Laba Bank BJB sepanjang kuartal I tahun ini mencapai Rp 372 miliar.
Sejauh ini, masyarakat masih mengandalkan pengajuan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) dari perbankan nasional. Porsi KPR dari bank daerah masih minim.
Bank Jabar Banten (BJB) mengklaim siap bersaing dengan perbankan nasional dalam hal KPR. Hal itu ditegaskan Direktur Utama BJB Dien Subiantoro setelah melihat kinerja KPR BJB sepanjang kuartal I tahun ini.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
KPR Kilat BRI itu apa? Sebagai informasi, program KPR Kilat BRI adalah pembiayaan KPR BRI dengan jangka waktu pendek sampai dengan 5 tahun.
-
Apa tujuan utama dari KPR BRI? Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BRI adalah salah satu solusi bagi calon pemilik rumah untuk mewujudkan impian miliki hunian idaman mereka, terutama bagi kalangan milenial dan Gen Z.
-
Apa yang diusulkan oleh Baleg DPR terkait dengan DKJ? Baleg DPR mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi. Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Achmad Baidowi alias Awiek mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi.
-
Siapa yang bisa mengajukan KPR di BRI? BRI memiliki berbagai program KPR, yang ditujukan kepada perseorangan sebagai solusi kemudahan dalam memiliki hunian, seperti rumah tinggal, apartemen, ruko atau rukan, baik melalui developer atau non developer.
-
Siapa saja yang bisa ikut KPR Kilat BRI? Sebagai informasi, program ini hadir buat kamu yang memiliki fixed income maupun non fixed income.
Kinerja kredit KPR BJB tumbuh 244,8 persen atau mencapai Rp 2,287 triliun. "KPR bank BJB sudah bisa head to head dengan perbankan nasional, terbukti BJB sudah bekerja sama dengan developer besar di Indonesia," tegas Dien di Jakarta, Jumat (18/4).
BJB juga melakukan pemangkasan dana mahal deposito dari Rp 32,351 triliun pada kuartal I tahun 2012 menjadi Rp 22,62 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Terjadi penurunan 30,1 persen.
Tiga bulan pertama tahun ini, BJB mengklaim kinerjanya cukup positif. Hal ini terlihat dari laba bersih BJB yang mencapai Rp 372 miliar sepanjang kuartal I 2013.
"Meningkat sebesar 37,5 persen dari posisi yang sama tahun sebelumnya," ujar Dien.
BJB juga mencatat peningkatan total asset yang dimiliki BJB sebesar Rp 68,4 triliun. Nilai aset ini tumbuh 7,4 persen.
Sementara untuk dana pihak ketiga, hingga kuartal I tahun ini mencapai Rp 48,6 triliun. "Posisi return on asset berada pada posisi 2,4 persen, sedangkan return on equity sebesar 24,2 persen dengan NIM 8,2 persen," lanjut dia.
Pertumbuhan itu, menurut Dien, dipengaruhi oleh dua faktor yakni kredit dan pemangkasan dana mahal deposito. Dari sisi kredit, bank BJB mencatat pertumbuhan kredit masing-masing segmen sebesar 24,1 persen atau Rp 24,5 triliun dibanding posisi yang sama pada tahun lalu untuk segmen konsumer. Untuk kredit mikro komposisinya 65,4 persen atau Rp 5,06 triliun. Sementara untuk kredit komersial tumbuh 33,5 persen atau Rp 5,79 triliun.
(mdk/noe)