Social Commerce Bisa Jadi Solusi Atasi Pengangguran di Indonesia, Begini Caranya
Tidak sedikit dari orang yang menganggur sebenarnya memiliki skill yang dapat dijual.
Social Commerce Kini Bisa Jadi Solusi Komunikasi Hingga Pembelian dan Pembayaran
Internet dan teknologi digital terus berkembang menghadirkan berbagai platform yang memudahkan aktivitas sehari-hari.
Termasuk dalam aktivitas berbelanja, setelah platform e-commerce yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat, yang diprediksi akan menjadi tren baru dalam kegiatan berbelanja.
Salah satu platform social commerce, Linxchat, platform messenger atau perpesanan, yang menawarkan layanan end to end mulai dari komunikasi, pemesanan, pembelian, hingga pembayaran.
Dengan platform ini, pengguna dapat mencari produk maupun jasa yang ditawarkan pengguna lain, yang selanjutnya melakukan pemesanan, pembelian, bahkan pembayaran.
"Sesuai dengan slogan kami sambil chat-an dapat cuan, pengguna dapat menawarkan produk atau jasanya di platform Linxchat hingga mendapatkan penghasilan," ungkap Tony, Chief Executive Officer (CEO) Linxchat.
Atasi Pengangguran
Linxchat katanya hadir untuk menjawab maraknya pengangguran di Indonesia, sementara tidak sedikit dari orang yang menganggur sebenarnya memiliki skill yang dapat dijual seperti service AC, jasa bersih-bersih, jasa pijat/refleksi, jasa sopir, dan lain sebagainya.
Selain skill, UMKM dapat menjual produk unggulannya. Aktivitas jual beli ini dapat membentuk komunitas dan mengedepankan loyality costumer untuk penguatan brand jangka panjang.
Dengan menggabungkan 4 layanan menjadi satu, mulai dari messenger, pemesanan, pembelian, hingga pembayaran, Linxchat menjadi platform pertama di Indonesia yang menawarkan solusi end to end.
Menariknya lagi, aplikasi yang dikembangkan di Indonesia dengan menyasar pebisnis lokal ini, ke depannya akan menyasar pasar internasional, sehingga para penggunanya yang menawarkan produk, dapat mempromosikan produknya hingga ke luar negeri.