Solo segera miliki Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Pembangunan konstruksi akan mulai dikerjakan Januari 2018. Saat ini di lokasi masih dilakukan pembersihan lahan dari tumpukan sampah untuk pendirian konstruksi.
Kota Solo segera memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Mojosongo. Pembangunan konstruksi akan mulai dikerjakan Januari 2018. Saat ini di lokasi masih dilakukan pembersihan lahan dari tumpukan sampah untuk pendirian konstruksi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Hasta Gunawan mengatakan, pembersihan lahan tersebut membutuhkan waktu tiga bulan. Terkait ketersediaan lahan, Hasta mengaku luasan TPA Putri Cempo belum mencukupi.
-
Kapan Kota Solo resmi dialiri listrik? Pada 12 Maret 1901, Kota Solo resmi dialiri listrik.
-
Kenapa tiang listrik itu terbakar? Diduga, terbakarnya tiang listrik itu dipicu korsleting atau hubungan arus pendek.
-
Bagaimana petugas memadamkan kebakaran tiang listrik? Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran tiang listrik di Jalan Prof M Yamin menuju Taman Menteng, Jakarta, Rabu (17/1/2024).
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Kapan kebakaran tiang listrik terjadi? Insiden terjadi ketika hujan deras tengah mengguyur lokasi tersebut.
"Untuk pembangunan kontruksi PLTS di sana membutuhkan lahan 2,5 hektare di sisi utara TPA. Namun sebagian lahan masih tertutup timbunan sampah yang mencapai 159.000 meter kubik. Untuk memindahkan sampah kita butuh waktu tiga bulan," ujar Hasta, Selasa (29/8).
Hasta menerangkan, proses pemindahan sampah dilakukan dengan mengerahkan 10 dum truk dan 3 ekskavator. Pembersihan lahan harus selesai sebelum akhir tahun karena akan dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan PLTS.
"Pembangunan konstruksi membutuhkan waktu 1,5 tahun. Alat-alat berat harus sudah masuk, kemudian awal Januari ground breaking," jelas dia.
Menurut Hasta, pembangunan PLTS oleh PT Solo Citra Plasma Power selaku investor masih sesuai jadwal. Berjalan beriringan dengan pemindahan sampah, investor tengah melakukan studi kelayakan, studi penyambungan, UKL/UPL, analisis dampak lingkungan (Amdal), serta kajian pendukung lainnya.
Baca juga:
PLTN lebih murah dibanding batu bara, tapi publik masih takut
Cerita Habibie dukung PLTN dikembangkan di Indonesia
Pasang surut pemanfaatan tenaga nuklir & ketakutan publik
Terancam proyek Geotermal
Sulit selamat hutan Gunung Slamet