Sri Mulyani: Anggaran Pendidikan 2021 Naik 5 Kali Lipat Jadi Rp550 Triliun
Sri Mulyani menyebut, sumber daya manusia (SDM) adalah aset yang paling berharga dan paling penting bagi suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa katanya sangat bergantung pada kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM tersebut.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebut bahwa belanja negara untuk pendidikan pada tahun 2021 naik 5 kali lipat menjadi Rp550 triliun. Kenaikan anggaran dilakukan untuk mendukung bidang pendidikan di masa pandemi covid-19.
"Tahun 2021 ini total belanja negara untuk bidang pendidikan mencapai Rp550 triliun, kenaikan yang lebih dari 5 kali lipat," kata Menkeu Sri Mulyani dalam sambutannya di acara Merdeka Belajar episode 10: Perluasan Program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, Kamis (22/4).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Dimana Mutiara Baswedan menyelesaikan pendidikan menengah atasnya? Ia pun melanjutkan pendidikan menengah atasnya di SMA Labschool.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
Sri Mulyani menyebut, sumber daya manusia (SDM) adalah aset yang paling berharga dan paling penting bagi suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa katanya sangat bergantung pada kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM tersebut.
Peningkatan kualitas SDM merupakan tanggung jawab yang sangat penting dipegang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tapi bukan itu saja, pemerintah juga bertanggung jawab seperti tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945 yang dituliskan bahwa salah satu belanja negara yang penting adalah mengenai belanja pendidikan.
Dalam amandemen Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa belanja pendidikan minimal 20 persen dari total belanja negara. Bahkan sejak tahun 2009 hingga sekarang belanja pendidikan terus meningkat.
"Pada saat awal 2009 kita melakukan belanja pendidikan dari total belanja negara sebesar Rp208 triliun," ujarnya.
Agar Tak Terganggu Covid-19
Di masa pandemi ini, anggaran pendidikan terus naik agar para siswa tidak merasakan dampak lebih parah dari pandemi covid-19, termasuk pada saat harus melakukan pembelajaran jarak jauh.
"Oleh karena itu, di dalam belanja Pendidikan termasuk program pemulihan ekonomi kita memberikan alokasi untuk belanja internet gratis bagi para murid, para guru, para mahasiswa dan para dosen,” katanya.
Sri Mulyani berpendapat, efektivitas dari belanja ini sangat tergantung kepada kualitas dari programnya. Dia memahami bahwa dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Agama tentu memiliki tugas yang berat karena bertanggung jawab bagi kualitas SDM hari ini dan ke depan.
"Kementerian Keuangan selama ini terus mencoba untuk belanja negara yang begitu besar pada anggaran pendidikan. Kalau pada awal-awal di mana 20 persen anggaran pendidikan selalu habis, maka kementerian keuangan mulai merintis apa yang disebut pembentukan dana abadi," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)