Sri Mulyani Angkat Mirza Adityaswara Jadi Tenaga Ahli Menteri Keuangan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkenalkan dua Tenaga Ahli di Lingkungan Kementerian Keuangan yang akan membantunya dalam lima tahun ke depan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkenalkan dua Tenaga Ahli di Lingkungan Kementerian Keuangan yang akan membantunya dalam lima tahun ke depan. Keduanya adalah Mirza Adityaswara, sebagai Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Jasa Keuangan, dan Kiki Verico sebagai Tenaga Ahli Menteri Keuangan Bidang Industri dan Perdagangan Internasional.
Sri mulyani menjelaskan pengangkatan Mirza merupakan keputusan yang sudah tepat. Sebab tugas Kementerian Keuangan di dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sangat penting. Diharapkan dengan hadirnya Mirza bakal menjadi jembatan yang makin baik untuk bisa meningkatkan kapasitas di lingkungan Kementerian Keuangan.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
Sebelumnya Mirza Adityaswara merupakan mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS-BI). Mirza mengisi jabatan yang dulunya pernah ditempati Darmin Nasution pada tahun 2009 yang ditinggalkannya karena diangkat sebagai Gubernur Bank Indonesia pada saat itu.
Sementara itu, pengangkatan Kiki Verico juga dinilai tepat. Sebab Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memandang Kiki memang berpengalaman di bidang tersebut, hal itu tercermin dari keinginannya untuk melakukan transformasi ekonomi.
Kiki Verico sendiri sebelumnya mengemban tugas sebagai Wakil Kepala Bidang Penelitian di LPEM FEB UI pada awal Januari 2016, Kiki ditunjuk sebagai Kepala Kajian Ekonomi Makro dan Perdagangan Internasional LPEM FEB UI dari pertengahan tahun 2014 hingga akhir 2015.
"Jadi memang heavy-nya sekarang bagaimana kebijakan fiskal bisa mendorong dan terus meningkatkan industrialisasi, tentu kita juga harus melihat seluruh tools; insentif dukungan tapi juga hrs review mana yang efektif supaya kita memiliki konten pemikiran yg makin baik, dan desain policy yang makin baik," jelas Sri Mulyani di Kantornya, Jakarta, Jumat (31/1).
Staf Khusus Menteri Keuangan
Sri Mulyani memastikan pengangkatan kedua orang ini bukan karena memang namanya sudah populer di publik. Sehingga memanfaatkan kepopulerannya. Dia bilang, soal nama populer hanya kebetulan saja, terpenting bagaimana mereka bisa sama-sama membantu dalam menjalankan tugas.
"Nama populer kebetulan aja, nama populer artinya, saya beruntung mereka mau membantu," kata dia.
Selain mengenalkan dua tenaga ahli, Bendahara Negara ini juga juga mengenalkan lima Staf Khusus Menteri Keuangan. Di antaranya adalah Mohamad Al-Arief, sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis. Bobby Achirul Awal Nazief, sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Sistem Informasi dan Teknologi.
Selain itu ada Masyita Crystalin, sebagai Staf Khusus Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi. Selanjutnya Titik Anas, sebagai Staf Khusus Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Regional dan Candra Fajri Ananda, sebagai Staf Khusus Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Sektoral.
(mdk/azz)