Sri Mulyani beberkan 5 tantangan pertumbuhan ekonomi Asia Timur
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kemajuan ekonomi di kawasan Asia Timur masih menghadapi lima tantangan yang belum juga menemukan solusinya. Kelima tantangan itu adalah kemiskinan, kesenjangan, tata kelola, perubahan iklim dan infrastruktur.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi salah satu pembicara dalam seminar regional, Resurgent East Asia: Adapting Its Developing Model to a Changing World, yang juga dihadiri Menteri Keuangan Malaysia, Lim Guan Eng dan mantan Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu.
Dalam acara tersebut, dia mengatakan kemajuan ekonomi di kawasan Asia Timur masih menghadapi lima tantangan yang belum juga menemukan solusinya. Kelima tantangan itu adalah kemiskinan, kesenjangan, tata kelola, perubahan iklim dan infrastruktur.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Bagaimana Rusun Sentra Mulya Jaya membantu penghuninya dalam meningkatkan ekonomi? Jadi memang kita memberikan penyuluhan kepada penghuni yang ada di sini, agar mereka bisa memanfaatkan peluang-peluang dan berusaha untuk menopang ekonomi keluarga nantinya.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
"Mengurangi kemiskinan masih menjadi agenda yang belum selesai di banyak negara. Bahkan di negara dengan pendapatan per kapita yang relatif tinggi. Di Indonesia sendiri dalam sejarah untuk pertama kalinya kemiskinan di bawah angka 10 persen," kata Sri Mulyani melalui keterangan resminya, di Bali, Rabu (10/10).
Dia menjelaskan, kesenjangan pendapatan semakin meningkat karena perekonomian yang tidak inklusif di negara Asia Timur. Isu tata kelola, termasuk pelayanan publik yang buruk, lemahnya lembaga pemerintahan dan korupsi, masih menjadi tantangan di kawasan ini.
Selain itu kawasan Asia Timur mengalami peningkatan jumlah maupun dampak dari cuaca yang ekstrem seperti banjir, kekeringan dan serangan gelombang panas memperburuk situasi. Perlambatan pertumbuhan ekonomi juga diperparah oleh ketidak efisienan infrastruktur.
Kelambanan pertumbuhan ekonomi kawasan dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yakni keseimbangan baru perekonomian China, bertambah tuanya populasi, dan proteksi perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara maju. Dengan demikian, pemerintah terus mengoptimalkan keuntungan dari globalisasi dan kemajuan teknologi.
"Kita harus pastikan kerangka kerjasama internasional dan pendekatan multilateral dijalankan kepada setiap negara agar tercipta level of playing field yang dapat menghindari langkah-langkah proteksionisme. Kita juga harus menghindari pembuatan kebijakan yang distortif dan rembesan negatif yang akan meningkatkan ketegangan di negara Asia Timur," imbuhnya.
Dia berharap, negara-negara Asia Timur dapat bersama-sama menyalurkan aspirasi agar perekonomian global menjadi lebih baik. Selain itu, para pembuat kebijakan harus mengadopsi yang mengedepankan inklusifitas sosial.
Misalnya, mengurangi ketidakseimbangan terhadap peluang, kesempatan kerja dan meningkatkan akses kepada pendidikan, pelayanan kesehatan dan jaminan sosial. Menkeu juga mengingatkan agar kemajuan teknologi dapat mengedepankan inkulisifitas.
"Di Indonesia kita bisa menyaksikan peran yang besar dari teknologi digital yang menjadi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan. Misalnya dengan menghubungkan antara sektor informal dengan sektor ekonomi formal," jelasnya.
Selain itu, strategi yang perlu dikedepankan adalah peningkatan peran serta perempuan. Mengutip laporan ADB, saat ini angkatan kerja perempuan Asia hanya setengahnya yang bekerja, sementara untuk pria, hampir 80 persen angkatan kerja yang bekerja.
"Jika ini tidak diselesaikan maka ongkosnya akan besar bagi perekonomian global, kira-kira 4,5 triliun dolar AS pada tahun 2025 menurut survey McKinsey," tandas Sri Mulyani.
Baca juga:
Sri Mulyani: Survei OECD tunjukkan ekonomi RI positif meski tertekan kondisi global
IMF turunkan proyeksi pertumbuhan 2018 RI, BI fokus jaga tingkat konsumsi
IMF proyeksi ekonomi dunia tumbuh stagnan, ini tanggapan Sri Mulyani
Pendapatan tenaga kerja turun, IMF prediksi ekonomi dunia hanya tumbuh 3,7 persen
Pengusaha nilai pembangunan infrastruktur RI dorong pertumbuhan ekonomi