Sri Mulyani Cs klaim sistem keuangan RI masih aman meski Rupiah melemah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sistem keuangan Indonesia pada tiga bulan ini dalam kondisi stabil dan terkendali di tengah fluktuasi nilai tukar Rupiah. Hal ini ditopang oleh fundamental ekonomi nasional yang kuat, kinerja lembaga keuangan membaik, serta kinerja emiten di pasar modal yang stabil.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan sistem keuangan Indonesia pada tiga bulan ini dalam kondisi stabil dan terkendali di tengah fluktuasi nilai tukar Rupiah.
"Sistem keuangan dalam kondisi stabil dan terkendali pada kuartal I-2018 walaupun ada tekanan pada pasar keuangan yang mengalami peningkatan menjelang akhir April ini," kata Sri Mulyani saat Konferensi Pers KSSK di kantor Bank Indonesia, Jakarta, Senin (30/4)
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani dan Retno Marsudi saat rapat bersama? "Saya dan @retno_marsudi seperti dua anak sekolah bandel ya…" Sri Mulyani
-
Siapa saja yang hadir dalam rapat terbatas Jokowi dengan Sri Mulyani? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat terbatas dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2). Rapat itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
Menurutnya, sistem keuangan Indonesia yang stabil dan terkendali ini ditopang oleh fundamental ekonomi nasional yang kuat, kinerja lembaga keuangan membaik, serta kinerja emiten di pasar modal yang stabil.
Hal ini ditunjukkan dengan realisasi penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tumbuh 15,03 persen dan setoran Pajak Penghasilan (PPh) Non Migas tumbuh sebesar 20,12 persen tanpa tax amnesty.
"Fundamental ekonomi pada kuartal I ini tetap kuat tercermin dari tingkat inflasi yang terjaga sesuai target inflasi 2018 sebesar 3,5 plus minus 1 persen. Kedua, kondisi APBN yang terus terjaga, defisit anggaran dan defisit keseimbangan primer APBN yang jauh lebih kecil dibanding kuartal I-2017," jelasnya.
Selain itu, fundamental ekonomi Indonesia tetap stabil, diakui Sri Mulyani tercermin dari momentum pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut dengan konsumsi dan investasi, ekspor yang terjaga. Pertumbuhan ekonomi diharapkan mencapai 5,4 persen di 2018.
"Defisit anggaran kita jaga sesuai target APBN 2018 sebesar 2,19 persen terhadap PDB, defisit transaksi berjalan di bawah batas aaman 3 persen dari PDB. Cadangan devisa sebesar USD 126 miliar pada akhir kuartal I atau setara dengan pembiayaan 7,9 bulan impor atau 7,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka tersebut berada di atas standar kecukupan internasional sebesar 3 bulan impor," jelasnya.
Kinerja lembaga keuangan pun diakui membaik, tercermin dari pertumbuhan penyaluran kredit perbankan yang berangsur pulih, serta likuiditas yang masih memadai. Rasio CAR yang menunjukkan permodalan kuat sebesar 22,67 persen.
Untuk itu, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan terus mencermati sejumlah risiko yang dapat mempengaruhi stabilitas sistem keuangan Indonesia dan prospek ekonomi ke depan. KSSK juga akan memperkuat pemantauan dalam antisipasi sejumlah risiko baik eksternal dan domestik.
Sri Mulyani pun memastikan KSSK akan terus memperkuat sinergi untuk mengoptimalkan bauran kebijakan agar ketahanan makroekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga dan mendukung momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Dari global, risiko dampak normalisasi kebijakan moneter negara maju, ekspektasi pasar atas kenaikan Fed Fund Rate, perang dagang antara Amerika Serikat dan China, perkembangan harga minyak dunia, dan instabilitas geopolitik.
"Sedangkan risiko dari domestik yang terus dicermati antara lain perkembangan nilai tukar rupiah, serta dampaknya terhadap stabilitas perekonomian, dana momentum pemulihan ekonomi yang sedang berjalan," paparnya.
Reporter: Fiki Ariyanti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Rupiah melemah nyaris sentuh Rp 14.000 per USD, ini respons Jokowi
Nilai tukar Rupiah diprediksi akan melemah ke Rp 14.200 per USD, ini penyebabnya
Awal pekan, Rupiah menguat tipis ke level Rp 13.871 per USD
Rupiah melemah, bos BI minta BUMN tak jor-joran beli dolar
BI pastikan pelemahan Rupiah tidak pengaruhi stabilitas sistem keuangan