Sri Mulyani: Ekonomi Bisa Pingsan Kalau Perusahaan Tak Berani Ambil Kredit
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per September 2020, kredit perbankan hanya tumbuh 0,12 persen secara year on year (yoy). Realisasi tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan bulan Agustus yang naik hingga 1,04 persen.
Pandemi Covid-19 berdampak pada semua sektor kehidupan, termasuk perbankan. Saat ini, perbankan sangat hati-hati dalam menyalurkan kredit ke masyarakat. Di tambah lagi, sektor korporasi atau perusahaan menahan diri untuk mengambil kredit karena ekonomi masih diselimuti ketidakpastian.
"Kalau yang satu (korporasi) tidak berani mengambil kredit atau yang satu (perbankan) tidak berani memberi kredit, maka ekonomi kita akan pingsan," Kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat menghadiri acara 63 Tahun IAI secara virtual, Selasa (8/12)
-
Kenapa Bank BRI membantu UMKM Jambu Kristal Tanwiedjie di Purworejo? Bank BRI banyak membantu masyarakat agar bisa terus bertahan dan meningkatkan perekonomian petani jambu kristal.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Di mana Perpustakaan Bank Indonesia di Surabaya berada? Perpustakaan ini terletak di tengah kota, tepatnya di Jalan Taman Mayangkara, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya.
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Di mana gedung Bank Indonesia Cirebon terletak? Jika melintasi Jalan Yos Sudarso nomor 5, Kota Cirebon, Anda akan mendapati sebuah gedung bergaya romawi kuno yang masih berdiri.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per September 2020, kredit perbankan hanya tumbuh 0,12 persen secara year on year (yoy). Realisasi tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan bulan Agustus yang naik hingga 1,04 persen.
"Saat ini pertumbuhan kredit kita hampir di level nol persen atau bahkan negatif. Pertumbuhan kredit yang sangat lemah ini tidak mungkin bisa meningkatkan ekonomi kita," ungkap Sri Mulyani.
Oleh sebab itu, pemerintah bersama OJK, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan telah mencoba memformulasikan berbagai strategi untuk memulihkan sektor keuangan dan korporasi akibat penyaluran kredit yang menurun. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, pemerintah telah memberikan stimulus kredit kepada para korporasi serta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Dengan begitu, saat kredit diterima oleh debitur, maka bunganya relatif rendah. Likuiditas perbankan pun akan diperkuat karena suku bunga yang rendah ini. Sementara itu, Bank Indonesia juga telah menurunkan giro wajib minimum (GWM) dan suku bunga acuan BI. Bahkan, melalui peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 11/POJK.03/2020, OJK menggelontorkan kebijakan penetapan kualitas aset dan kebijakan restrukturisasi kredit dengan sasaran debitur yang terkena dampak pandemi Covid-19, termasuk debitur UMKM.
"Di sinilah peran pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang mencoba memformulasikan ekonomi salah satunya lewat penempatan dana pemerintah di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan bank syariah dengan pagu sebesar Rp64,5 triliun agar ekonomi bisa siuman," ujarnya.
Sektor Keuangan Harus Tetap Tumbuh
Meskipun begitu, Sri Mulyani menegaskan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, industri keuangan juga harus mengalami pertumbuhan agar perputaran ekonomi di masyarakat semakin banyak. Sehingga tidak bisa mengandalkan APBN saja.
"Untuk menghadapi situasi sekarang ini, maka kita harus kembali (kembalikan keadaan). Sektor keuangan dan korporasi bisa melakukan bisnisnya secara hati-hati, namun harus mulai pulih karena kalau terlalu lama pingsan, ekonominya juga ikut pingsan,” kata dia.
(mdk/idr)