Sri Mulyani: Ekonomi Global akan Tumbuh di 2021 Meski Masih Dihantui Covid-19
Perekonomian global pada tahun ini diproyeksikan akan mengalami kontraksi sebesar 4 persen sampai dengan 5 persen. Itu menjadi yang terdalam jika menengok sejarah perekonomian global ke belakang.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa pandemi Covid-19 masih menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi global di tahun depan. Meski begitu, dirinya meyakini perekonomian akan pulih dan tumbuh positif di 2021.
"Tahun depan (ekonomi global) akan rebound meski tentu masih dihantui Covid-19," kata Sri Mulyani dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2021, di Jakarta, Selasa (22/12).
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Apa yang menurut Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, merupakan kekuatan Indonesia? Keberagaman yang dimiliki Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam segala bentuknya, adalah sebuah kekuatan yang harus dirangkul.
Perekonomian global pada tahun ini diproyeksikan akan mengalami kontraksi sebesar 4 persen sampai dengan 5 persen. Itu menjadi yang terdalam jika menengok sejarah perekonomian global ke belakang.
"Ini tentu shock yang sangat besar dan harus dikelola semua negara di dunia," ujar dia.
Dia menambahkan, efektivitas vaksin Covid-19 merupakan kunci penting yang bisa mengembalikan kegiatan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi global. Harapannya, perekonomian dunia bisa kembali tumbuh di kisaran 4 sampai 5 persen di tahun 2021 mendatang.
Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan keberadaan vaksin di Tanah Air belum tentu bisa memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia pada tahun depan. Sebab, pandemi Covid-19 masih akan berlangsung hingga tahun depan.
"Untuk tahun 2021 dengan Covid-19 juga masih akan menjadi faktor, meskipun kita sudah lebih memiliki harapan positif karena adanya vaksin," kata Sri Mulyani dalam APBN Kita, di Jakarta, Senin (21/12).
Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI di 2021
Meski begitu, Bendahara Negara itu meyakini ekonomi Indonesia dapat tumbuh di titik 5,0 persen pada 2021.
"Tentu kita berharap akan terjadi pemulihan dan oleh karena itu kami tetap pada situasi 2021 perekonomian akan tumbuh pada 5,0 persen," katanya.
Dia menambahkan, beberapa lembaga internasional seperti Asian Development Bank juga memperkirakan ekonomi Indonesia di 2021 berada di 4,5 persen atau lebih rendah dari perkiraan sebelumnya di 5 persen. Sedangkan IMF memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh berada di level 6,1 persen.
"IMF tetap pada posisi 6,1 persen, nanti biasanya pada bulan Januari atau sebelum Februari akan ada revisi Bank Dunia untuk tahun depan forecast-nya di 4,4 persen dan OECD 4,0 persen," jelasnya.
(mdk/idr)