Sri Mulyani: Industri Kendal dan Brebes Bisa Jadi Contoh Tujuan Investasi
Sri Mulyani menawarkan sumber pendanaan nasional kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dalam upaya meningkatkan pembangunan ekonomi regional. Pemerintah Pusat memiliki dana kartu pra-kerja sebesar Rp10 triliun yang bisa digunakan Jateng membangun kemampuan (skillfull) tenaga kerja.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menilai industri manufaktur dan ekspor di Kendal dan Brebes bisa menjadi percontohan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi 7 persen di Jateng, atau lebih tinggi dari nasional. Maka dari itu, daerah harus berbenah lagi guna meningkatkan minat investasi.
"Jadi kawasan industri Kendal dan Brebes harus dijadikan semacam grand image mengenai destinasi investasi di Jateng. Sebab industri dan ekspor di Jateng memiliki keunggulan industri di bidang manufaktur dan ekspor," kata Sri Mulyani di kantor Gubernur Jateng, Jumat (14/2).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Di mana Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Bagaimana Sri Isyana Tunggawijaya memerintah? Sri Isyana Tunggawijaya adalah raja perempuan Kerajaan Medang periode Jawa Timur yang memerintah berdampingan bersama dengan suaminya yang bernama Sri Lokapala.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
Sri Mulyani menawarkan sumber pendanaan nasional kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dalam upaya meningkatkan pembangunan ekonomi regional. Pemerintah Pusat memiliki dana kartu pra-kerja sebesar Rp10 triliun yang bisa digunakan Jateng membangun kemampuan (skillfull) tenaga kerja.
"Jadi tidak tergantung dari APBD. Karena Pemerintah Pusat punya banyak instrumen. Kita punya kartu pra-kerja Rp10 triliun. Itu bisa digunakan," ungkapnya.
Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi faktor utama yang berpotensi meningkatkan industri Jawa Tengah secara keseluruhan. "Jadi sampaikan ke Pak Ganjar jangan kehabisan ide karena anggaran cuma sekian. Karena pusat punya banyak insentif dan fasilitas," jelasnya.
Tanggapan Gubernur Jawa Tengah
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan selain sarana infrastruktur yang selesai dibangun bisa meningkatkan ekonomi Jateng terutama di sektor industri kreatif.
"Industri kreatif punya potensi luar biasa. Kalau Jateng bisa menjadi pusat kerja yang menarik maka kita tidak kehilangan brand-brand keluar," terang Ganjar.
(mdk/idr)