Sri Mulyani Pamer Mampu Turunkan Defisit Anggaran di Tengah Krisis
Sri Mulyani mengatakan, menurunkan defisit APBN di tengah krisis bukan hal mudah bagi sebuah negara. Namun, pemerintah mampu melakukannya hanya dalam waktu 12 bulan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku bangga karena mampu menurunkan realisasi defisit APBN 2021. Dia melaporkan, tahun lalu defisit pada APBN 2021 tercatat Rp783,7 triliun. Angka ini lebih rendah dari target pada APBN yang sebesar Rp1.006 triliun.
Bahkan jika dibandingkan dengan LKPP 2020, di mana posisi defisit Rp904 triliun. Posisi defisit pada APBN 2021 ini juga terjadi penurunan sebesar 17,3 persen.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Mengapa Agus Riewanto menganggap debat pilpres bermanfaat? Agus mengatakan, debat pilpres merupakan sesuatu yang bermanfaat untuk mengasah kemampuan mengartikulasikan ide dan gagasan pemimpin, sehingga perlu diadakan.
-
Kenapa Semuel Abrijani Pangerapan mundur dari jabatan Dirjen APTIKA? Hokky Situngkir menggantikan posisi Semuel Abrijani Pangerapan yang mundur lantaran adanya peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya.
-
Kapan Dewi Khotijah dibunuh? Saat ia sedang salat, para punggawa kerajaan menyerangnya dengan tombak dan keris.
"Maka kalau kita lihat estimasi defisit sementara kita di 4,65 persen dari GDP. Bayangkan tahun lalu kita masih defisit 6,14 persen lalu sekarang kita turun di digit 4,65 persen," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Komisi XI di DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (19/1).
Dia mengatakan, menurunkan defisit APBN di tengah krisis bukan hal mudah bagi sebuah negara. Namun, pemerintah mampu melakukannya hanya dalam waktu 12 bulan.
"Kalau Bapak dan Ibu sekalian melihat episode suatu negara-negara yang mengalami krisis, menurunkan fiskal defisit dalam waktu 12 bulan sebesar ini itu It's not an easy task," kata dia.
Sehingga, menurutnya upaya pemerintah menekan defisit di tengah pandemi layak mendapatkan apresiasi. Dia pun makin optimis defisit APBN bisa kembali di bawah 3 persen pada tahun 2023.
"Jadi path kita menuju seperti Undang-Undang 2 tahun 2020, kita harapkan akan bisa berjalan secara baik,” kata dia.
Realisasi Keseimbangan Primer
Realisasi keseimbangan primer juga berkinerja positif pada APBN 2021. Tercermin dari realisasi sebesar Rp440 triliun, lebih rendah dari yang direncanakan yakni Rp633 triliun. Bahkan bila dibandingkan dengan tahun 2020 dalam LKPP, maka terjadi penurunan hingga 30 persen dalam waktu 12 bulan.
"Penurunan 30 persen atau hampir Rp192 triliun hanya dalam 12 bulan," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, bendahara negara ini melaporkan kinerja pemerintah dalam pelaksanaan APBN 2021 yang sudah positif dan menggambarkan keseluruhan hasil dari strategi fiskal yang telah dilakukan. Dari sisi pendapatan negara misalnya yang telah melebihi target, belanja negara dilakukan secara optimal, dan pembiayaan anggaran yang efisien di tahun 2021. Ini menjadi modal positif untuk transisi menuju konsolidasi fiskal tahun 2023.
"Pendapatan negara kita tumbuh 21,6 persen dibandingkan tahun lalu yang kontraksi 16 persen. Itu berarti recovery dan rebound yang sangat kuat. Untuk pendapatan negara (mencapai) 114,9 persen dari target, dengan target awal adalah Rp1.743 triliun realisasinya mencapai Rp2.003,1 triliun," papar Sri Mulyani
Belanja negara realisasinya mencapai Rp2.786 triliun. Angka ini telah melampaui target pada dalam APBN sebesar Rp2.750 triliun atau tumbuh 7,4 persen. Belanja negara dioptimalkan tetap tumbuh untuk penanganan Covid dan pemulihan ekonomi pusat dan daerah.
(mdk/idr)