Sri Mulyani: Penurunan Pariwisata Pernah Terjadi Pasca Ledakan Bom Bali
Sri Mulyani meminta para peserta yang hadir dalam Rakornas tersebut untuk melihat berbagai kebijakan yang pernah dibuat saat penurunan kunjungan wisata karena kasus khusus di Indonesia. Kemudian melakukan terobosan inovasi dengan melihat kondisi terkini.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa penurunan kinerja sektor pariwisata yang terjadi saat ini bukan untuk pertama kalinya. Sebelum pandemi, penurunan kunjungan wisatawan mancanegara juga pernah terjadi pasca ledakan bom Bali dan bencana alam.
Hanya saja, kondisi yang terjadi saat ini berbeda, karena dampaknya juga dialami sektor pariwisata di semua negara.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Kenapa Desa Wisata Batulayang terpilih mewakili Indonesia? Alasan dipilihnya Desa Wisata Batulayang Disampaikan Yogi, terdapat dua hal penting yang dimiliki Desa Wisata Batulayang, sehingga bisa mewakili ajang Best Tourism Village. Pertama, desa itu pernah mendapat penghargaan Indonesia Nasionalisme Award. Kedua, juga memiliki sertifikat desa wisata berkelanjutan dari Kemenparekraf RI.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Apa saja jenis wisata yang ditawarkan di Indramayu? Ada banyak wisata Indramayu yang bisa menjadi pilihan untuk mengisi liburan. Mulai dari wisata alam, wisata sejarah, serta wisata kuliner, bisa Anda temukan di Indramayu.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
"Memang situasi yang dihadapi saat ini berbeda dengan situasi pariwisata yang terpukul karena isu khusus di Indonesia seperti bom Bali atau bencana alam. Tapi yang sekarang seluruh dunia dampaknya sama," kata Sri Mulyani dalam Rakornas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta, Senin (27/9).
Sri Mulyani meminta para peserta yang hadir dalam Rakornas tersebut untuk melihat berbagai kebijakan yang pernah dibuat saat penurunan kunjungan wisata karena kasus khusus di Indonesia. Kemudian melakukan terobosan inovasi dengan melihat kondisi terkini.
"Kita buat perspektif baru karena dari sisi pariwisata ini turunnya sama tapi penyebabnya beda," kata Sri Mulyani.
Khusus selama pandemi, penurunan kinerja sektor pariwisata juga erat kaitannya dengan gelombang penyebaran kasus Covid-19 yang tinggi. Setidaknya sudah ada tiga gelombang peningkatan yang terjadi, yakni pasca lebaran tahun 2020, pasca libur natal dan tahun baru 2021 dan lebaran 2021.
Akibatnya pemerintah terpaksa melakukan berbagai kebijakan yang menekan pergerakan masyarakat. Tujuannya untuk mengendalikan penyebaran virus corona. Sebab pemerintah menilai sektor pariwisata tidak akan pulih bila kasus tidak bisa dikendalikan. Anggaran kesehatan pun terus ditingkatkan agar pandemi bisa dikendalikan.
"Penanganan kesehatan ini kebutuhannya tinggi, yang tadinya sekitar Rp 130 triliun naik menjadi Rp 240 triliun. Nah ini juga sebenarnya untuk mendukung sektor pariwisata karena tidak mungkin masyarakat bisa berwisata kalau pandeminya belum terkendali," tutur Sri Mulyani.
Baca juga:
Strategi Pupuk Kaltim Kembangkan Wisata Mangrove di Bontang
Sandiaga Uno: Industri Pariwisata Alami Kontraksi Hebat, Kunjungan Turun 80 Persen
Sandiaga Uno Beberkan Capaian Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Pemerintah Alokasikan Rp7,67 Triliun Bantu Pemulihan Sektor Parekraf
Dana Hibah Pariwisata Naik Menjadi Rp3,7 Triliun Tahun Ini
Tak Lolos Skrining Kartu Vaksin, 10 Bus Pariwisata Tujuan DIY Diputar Balik