Sri Mulyani Sebut akan Ada Perubahan Alokasi di Program PEN 2021
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan program pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan penanganan Covid-19 di tahun depan masih akan terus bergulir. Hanya saja, ada beberapa program yang mengalami perubahan alokasi dari sebelumnya.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memastikan program pemerintah untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan penanganan Covid-19 di tahun depan masih akan terus bergulir. Hanya saja, ada beberapa program yang mengalami perubahan alokasi dari sebelumnya.
Pemerintah mengalokasikan anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp 356,5 triliun pada tahun 2021. Jumlah tersebut sekitar 51 persen jika dibandingkan dengan anggaran PEN tahun ini yang dialokasikan sebesar Rp 695,2 triliun.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Siapa saja yang hadir dalam rapat terbatas Jokowi dengan Sri Mulyani? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan rapat terbatas dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2). Rapat itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Kapan sidang lanjutan PHPU Pilpres 2024 yang menghadirkan Sri Mulyani? Hari ini, Jumat, MK memanggil empat menteri Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini.
"Kita bicara program pemulihan ekonomi yang nilainya lebih rendah namun bapak Presiden (Jokowi) beberapa menteri tetap melakukan beberapa mungkin perubahan alokasi," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (7/9).
Meksi ada perubahan alokasi, pemerintah berupaya untuk mengantisipasi hal tersebut. Apakah dalam hal ini bantuan sosial (bansos) akan diperpanjang atau kemungkinan jumlahnya yang akan dikurangi.
"Nah ini yang kami selalu akan coba antisipasi, ini akan berubah di beberapa tempat," kata dia.
Dalam konteks tersebut, Kementerian Keuangan sendiri menyadari harus betul-betul fleksibel melihat dinamika terjadi sambil tetap menjaga disiplin fiskal.
"Jadi mohon untuk Komisi XI karena sebagai partner utama kami bisa memahami dinamika yang harus kita kelola ini sebagai bendahara negara dalam situasi yang sangat fleksibel dan berubah tentu tanpa mengorbankan apa yang disebut disiplin dan rambu-rambu prudential dari sisi fiskal kebijakan kita," tandas dia.
Baca juga:
Penanganan Virus Corona Di Indonesia Tak Sentuh Akar Masalah
Realokasi PEN Capai Rp 679 T, Pemerintah Minta Usulan Program Dipercepat
Pemerintah Akui Anggaran untuk Subsidi Bunga Kredit UMKM Terlalu Besar
Bank BRI Jalankan 2 Peran dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional
Karyawan Dapat Bantuan Rp600.000, Bagaimana Nasib Pengangguran dan Korban PHK?
Hingga 2 September, Penyaluran Anggaran PEN Capai Rp 190,5 Triliun