Sri Mulyani Singgung Pertumbuhan Industri Properti Selalu di Bawah Ekonomi RI
Dia menjelaskan, kinerja sektor industri properti di Tanah Air yang dalam waktu 5 tahun terakhir hanya tumbuh di angka 3,5 persen. Berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi nasional, yang berada di kisaran 5 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, perkembangan industri properti di Indonesia akan memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk itu, dia meminta agar para pengembang bisa meningkatkan kinerjanya.
Dia menjelaskan, kinerja sektor industri properti di Tanah Air yang dalam waktu 5 tahun terakhir hanya tumbuh di angka 3,5 persen. Berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi nasional, yang berada di kisaran 5 persen.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Kapan Istana Siak Sri Indrapura dibangun? Mengutip dari beberapa sumber, tempat kediaman resmi Sultan Siak itu dulunya dibangun pada tahun 1889 saat pemerintahan dipegang oleh Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang menjadi Sultan ke-11.
-
Kapan Rumah Singgah Sultan Siak Sri Indrapura dibangun? Dikabarkan bangunan ini sudah berdiri sejak tahun 1895, bisa diperkirakan bangunan ini sudah lebih dari ratusan tahun.
-
Apa yang dibawa oleh mertua Indah Permatasari? Itu tadi deretan potret bahagia Indah Permatasari dibawakan oleh-oleh sama mertuanya.
-
Kenapa Istana Siak Sri Indrapura dibangun? Pembangunan istana megah ini tak lekang dari kondisi Kerajaan Siak pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim khususnya di bidang ekonomi sedang mengalami kemajuan.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
"Tapi kinerja sektor ini 5 tahun terakhir constantly di bawah pertumbuhan ekonomi nasional, yang sekitar 3,5 persen," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (18/9).
Dia menilai, sektor konstruksi dan properti memiliki karakter yang sangat baik, karena keduanya bersifat mampu mendorong sektor lain supaya lebih berkembang (backward and forward linkage).
"Jadi kalau dia naik, pengaruhnya ke sektor lain naiknya juga besar. Dia bisa ikut menggerakan industri lain, seperti material, industri logistik, hingga industri bidang jasa, bahkan industri keuangan dan perbankan lewat KPR (Kredit Pemilikan Rumah)," jelasnya
Berdasarkan perhitungannya, pertumbuhan industri properti yang cepat juga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi negara hingga penciptaan lapangan kerja.
"Ini multiplier effect-nya di atas satu. Artinya, kalau sektor ini naik pengaruhnya besar. Bila properti tumbuh Rp1 triliun, dampaknya Rp1,9 triliun untuk konstruksi, dan Rp1,2 triliun untuk real estate. Oleh karenanya, sektor ini penting. Penciptaan lapangan kerja juga ada di situ," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Butuh Omnibus Law, Pemerintah Nilai Iklim Investasi Properti RI Tak Menarik
Sri Mulyani Hingga Bos Bappenas Kumpul Bahas Industri Properti Tanah Air
Properti Milik Pengusaha Kelahiran Indonesia jadi Terbaik di Australia
Resmi IPO, Saham Bhakti Agung Propertindo Naik 20 Persen
Anak Muda Ibu Kota Lebih Suka Sewa Dibanding Punya Apartemen
Simak Tips Jitu Atur Keuangan Saat Memutuskan Membeli Rumah Pertama