Sri Mulyani Waspadai Dampak Penyebaran Omicron terhadap Pemulihan Ekonomi Nasional
Dia memastikan, pemerintah akan terus berupaya menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan fokus pada perkembangan Covid-19. Hal ini menjadi syarat yang diperlukan agar Indonesia dapat pulih lebih kuat.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa pemerintah terus mewaspadai dampak Covid-19 varian omicron terhadap pemulihan ekonomi Indonesia. Sebab, belum ada yang mengetahui pengaruh varian asal Afrika Selatan tersebut bisa seperti penyebaran varian delta, atau malah sebaliknya bisa dikendalikan.
"Kami juga melihat sekarang varian baru Omicron yang masih terus menjadi variant of interest yang kami juga masih belum tahu bagaimana ini akan mempengaruhi," ujar Sri Mulyani dalam acara World Bank Indonesia Economic Prospects Report, Jakarta, Kamis (16/12).
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu dengan Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Sri Mulyani bertemu Presiden Jokowi, apa tujuan pertemuannya? Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani diagendakan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (2/2) siang. Sri Mulyani akan melaporkan hal-hal terkait anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2024.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
-
Siapa Mutiara Baswedan? Mutiara Annisa Baswedan lahir pada 3 Juni 1997. Kini, gadis kecil dalam foto di atas pun sudah tumbuh dewasa. Menjadi anak pertama dan perempuan satu-satunya, Mutiara juga sangat dekat dengan sang ayah.
-
Kapan Srimi diluncurkan? Inovasi Srimi yang di-launching pada 17 Desember 2023 itu merupakan dukungan dari Dinas Koperasi dan UMKM DIY sejak tahun 2021.
Dia memastikan, pemerintah akan terus berupaya menjaga momentum pemulihan ekonomi dengan fokus pada perkembangan Covid-19. Hal ini menjadi syarat yang diperlukan agar Indonesia dapat pulih lebih kuat.
Dua tahun terakhir menjadi tahun yang sangat sulit yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi Indonesia. Pandemi Covid-19 masih belum berakhir karena munculnya berbagai varian baru sehingga berdampak pada perekonomian.
"Tahun ini, kami sangat terpengaruh, seperti yang dialami lebih dari 130 negara lainnya yang terkena dampak varian Delta yang memberi tekanan pada proses pemulihan ekonomi," kata dia.
Maka, pemerintah akan terus memberikan dukungan dari sisi fiskal untuk sektor kesehatan. Khususnya pada program vaksinasi, serta terus adaptif dan fleksibel merespon dampak dari munculnya varian Covid-19.
Perluasan Vaksinasi
Presiden Joko Widodo pun telah meminta perluasan vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 tahun. Rencananya program vaksinasi tersebut sudah akan mulai dijalankan pada Desember 2021. "Ini untuk anak-anak antara 6 hingga 11, yang akan diluncurkan bulan ini. Kami juga menyasar mereka yang paling rentan yang belum mendapatkan vaksinasi," ujarnya.
Bendahara negara ini menilai, pengendalian pandemi yang dilakukan pemerintah hingga kini telah menunjukkan hasil yang sangat baik. Jumlah kasus harian turun menjadi sekitar 200 kasus per hari. Sementara, total kasus aktif yang sempat mencapai 574.000 pada Juli 2021, kini turun menjadi hanya 5.000 kasus.
Namun hal itu tidak berarti pandemi selesai. Pemerintah akan terus mempercepat dan memperluas program vaksinasi dan mendorong masyarakat untuk menerapkan disiplin protokol kesehatan.
"Saya kira ini salah satu kunci kita bisa terus menjaga dan mengendalikan Covid. Di sisi lain, kita juga bisa menormalkan atau meningkatkan kegiatan ekonomi. Ini adalah salah satu bidang yang akan terus dilakukan oleh pemerintah," kata dia.
(mdk/idr)