Strategi Pemerintah Bawa Indonesia Keluar dari Jebakan Kelas Menengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Indonesia perlu mewaspadai jebakan pendapatan menengah alias middle income trap. Dia pun menyebut sejumlah strategi agar Indonesia dapat terhindar dari jebakan tersebut.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Indonesia perlu mewaspadai jebakan pendapatan menengah alias middle income trap. Dia pun menyebut sejumlah strategi agar Indonesia dapat terhindar dari jebakan tersebut.
"Saat ini Indonesia ada di dalam tingkat pendapatan ekonomi menengah, namun untuk bisa meningkatkan pendapatan kita yang tinggi banyak faktor yang harus kita waspadai dan kita hindari agar Indonesia tidak menjadi negara yang berhenti pada middle income trap," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (18/9).
-
Dimana Mutiara Baswedan menyelesaikan pendidikan menengah atasnya? Ia pun melanjutkan pendidikan menengah atasnya di SMA Labschool.
-
Di mana Sri Mulyani dilahirkan? Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang, Lampung, 26 Agustus 1962.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Siapa yang menyarankan langkah-langkah untuk membantu masyarakat kelas menengah menghadapi tekanan ekonomi? Perusahaan konsultan audit dan pajak Grant Thornton Indonesia menyarankan langkah-langkah seperti diversifikasi pendapatan, pengelolaan utang yang bijak, dan peningkatan literasi keuangan agar tetap mampu bertahan bahkan tetap tumbuh di tengah tekanan ekonomi.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Apa yang Sri Mulyani tunjukkan kepada cucunya? Sri Mulyani juga memperlihatkan pekerjaannya kepada cucu yang lebih besar.
Salah satu langkah yang perlu dilakukan yakni memperbaiki kesenjangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. "Kita harus tidak hanya menekan sisi permintaan yaitu konsumsi, investasi, goverment spending, ekspor, dan impor. Namun kita juga harus memberikan perhatian pada sisi produksi dan suplainya," ujar dia.
Selain itu, pemerintah akan berupaya mengoptimalkan bonus demografi yang diperoleh Indonesia. Banyaknya penduduk berusia produktif harus dimanfaatkan dan dioptimalkan dengan cara memperkuat pengembangan SDM.
"Oleh karena itu di dalam konteks opportunity atau kesempatan ini kita harus mampu menggunakan bonus demografi ini dengan melakukan investasi di bidang SDM untuk meningkatkan produktivitas," tegas dia.
"Kita juga harus mampu meningkatkan kemampuan inovasi dan penggunaan teknologi di dalam rangka untuk menghindarkan Indonesia dari perangkap pendapatan menengah atau middle income trap," imbuhnya.
Perbaikan di sisi birokrasi dan kebijakan harus terus dilakukan. Dengan demikian kebijakan yang dikeluarkan pemerintah memberi dampak positif untuk mendorong perekonomian.
"Jangan sampai birokrasi menjadi sumber persoalan dan bukan menjadi sumber solusi dari persoalan fundamental dan struktural dari perekonomian Indonesia," ujar dia.
Baca juga:
Bos Bukalapak Bertekad Tangkal Rakyat Terjebak dalam Middle Income Trap
Hindari Jebakan Kelas Menengah, Menkeu Ungkap Peningkatan Kualitas SDM Jadi Kunci
Bappenas: 19 Tahun Lagi Indonesia Jadi Negara Maju
2020, Pertumbuhan Ekonomi RI Diprediksi Masih di Atas 5 Persen
Sri Mulyani Singgung Pertumbuhan Industri Properti Selalu di Bawah Ekonomi RI
Bos Bappenas: Pemindahan Ibu Kota Tingkatkan Kesempatan Kerja 10,5 Persen