Subholding Gas Pertamina Siap Kembangkan Kerja Sama Bisnis Rendah Karbon
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari mengatakan pengembangan bisnis baru tersebut dijalankan menggunakan strategis step out.
Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT PGN Tbk siap berinisiatif dalam kerja sama bisnis baru, yang menitikberatkan pada rendah karbon atau low carbon business.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari mengatakan pengembangan bisnis baru tersebut dijalankan menggunakan strategis step out.
- Terungkap, Begini Strategi Subholding Gas Pertamina Tingkatkan Penyaluran Gas Bumi Domestik
- Terungkap, Begini Strategi Subholding Gas Pertamina Perkuat Eksistensi Bisnis Gas Bumi dan Ketahanan Energi
- Subholding Gas Pertamina Raup Pendapatan USD 3,65 Miliar Sepanjang 2023
- Subholding Gas Pertamina Kolaborasi Kembangkan Energi Bersih, Pengguna Gas Tabung Bisa Beralih ke Jargas
"Untuk itu, PGN sangat terbuka untuk menjalin mitra dalam rangka keberhasilan inisiatif low carbon business," ujarnya seperti ditulis Antara.
Terkait dengan hal tersebut, PGN mendukung penuh perhelatan Indonesia Africa Forum (IAF) 2024 sebagai ajang memperkuat pertumbuhan ekonomi melalui kerja sama tingkat internasional di berbagai sektor. Dalam forum itu, PGN siap mendukung holding migas memainkan peran dalam rangka ekspansi go global di sektor energi.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyampaikan Pertamina melihat adanya potensi besar terkait pengembangan energi, khususnya energi gas bumi dan panas bumi. Hal itu selaras dengan upaya transisi energi ke depan untuk mewujudkan energi yang lebih hijau dan bersih.
PGN yang bergerak di bidang midstream dan downstream gas bumi memiliki peluang untuk pengembangan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi sesuai roadmap menuju net zero emission (NZE). Dalam prosesnya, PGN berpegangan pada visi misi PGN dan Pertamina NZE Roadmap 2022-2060.
Dekarbonisasi Menuju NZE 2060
Rosa menambahkan roadmap PGN dalam dekarbonisasi menuju NZE 2060 diimplementasikan dalam penggunaan teknologi ramah lingkungan di lingkungan operasi.
PGN juga tengah fokus untuk pengembangan biometana sebagai renewable gas yang dihasilkan dari pengolahan lebih lanjut dari limbah kelapa sawit (POME).
Proyek biometana akan memberikan manfaat berupa pengurangan emisi gas metana, mengurangi emisi karbon, dan memenuhi kebutuhan gas bumi pelanggan.
Kemudian, seiring dengan perkembangan Pertamina Group untuk mengembangkan bisnis transportasi CO2, PGN akan berperan untuk melakukan pengembangan infrastruktur dari sisi midstream
"Hasil diskusi strategis dalam IAF 2024 memungkinkan untuk diselaraskan dengan strategi pengembangan bisnis gas bumi PGN, sehingga perencanaan investasi, inovasi dan adaptasi teknologi menjadi lebih tepat sasaran," ujar Rosa.
Rosa melanjutkan PGN berkomitmen untuk mengoptimalkan penggunaan gas bumi pada masa transisi ini. Dengan infrastruktur pipa gas terpanjang di Asia Tenggara, menurut dia, PGN senantiasa memastikan pasokan gas bumi yang efektif dan efisien di seluruh Indonesia, sehingga akan mempercepat pengembangan dan pemanfaatan energi hijau.