Sudah setahun, belum ada putusan pembentukan BUMN energi alternatif
pada pertengahan April 2015, Kementerian ESDM pernah menyatakan perusahaan EBT masih pada tahap diskusi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan pembentukan perusahaan khusus untuk energi baru dan terbarukan (EBT) masih dalam kajian. Rencananya perusahaan ini akan ada di bawah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Masih dalam penjajakan," ujar Menteri Rini ketika ditemui di sela Perayaan HUT ke-18 Kementerian BUMN di Jakarta, seperti dilansir Antara, Minggu (24/4).
Dia juga belum bisa memberikan tanggapan lebih lanjut mengenai hal tersebut. "Saya belum bisa memberikan komentar," kata dia.
Seperti diketahui, pada pertengahan April 2015, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pernah menyatakan perusahaan EBT masih pada tahap diskusi.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Rida Mulyana ketika itu menuturkan beberapa hal yang dibicarakan adalah mengenai bentuk, mekanisme pengelolaan, dan perusahaan mana berpotensi untuk ditunjuk menjadi pengelola.
Pemerintah, lanjut Rida, memang lebih condong menjadikan salah satu anak perusahaan PT PLN untuk mengelola EBT daripada harus membuat perusahaan baru.
Pertimbangan lain, PT PLN diperkirakan akan kesulitan jika langsung menangani EBT yang membutuhkan biaya relatif mahal.
Pemerintah sendiri terus mendorong pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) sampai 20 persen.
Dalam suatu kesempatan, Menteri ESDM Sudirman Said pernah berkata bahwa dari 57.000 megawatt produksi listrik baru 6 persen sampai 7 persen yang berasal dari EBT.
Baca juga:
Pengembangan EBT terkendala kemampuan SDM
Pasokan PLN tipis, Bandara Gorontalo pakai pembangkit tenaga magnet
Menengok proyek pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Belarusia
ESDM bentuk badan usaha baru genjot penggunaan energi terbarukan
Kembangkan energi bersih, ESDM bakal ikut pameran di Kazakhstan
PLN bakal coba pakai energi terbarukan untuk terangi Nias
Bappenas sebut Swiss berminat kerja sama pengembangan energi
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Kenapa PLN menerapkan strategi ARED untuk pengembangan energi baru terbarukan? Oleh karena itu, Darmawan mengatakan, PLN di bawah arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED) yang mampu meningkatkan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan hingga 75% pada tahun 2040.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Mengapa Pertamina mendapatkan apresiasi dari Menteri BUMN? Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi PT Pertamina (Persero) atas kiprahnya dalam komunikasi dan keberlanjutan di Indonesia.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.